"Namun puluhan anggota KKB justru menyerang Puskesmas.Mereka memecahkan kaca dan mulai menyiram bensin dan membakar puskesmas. Jadi Puskesmas yang dibakar pertama, kemudian bangunan lainnya," sambung Ola.
Dari situlah para nakes mulai tunggang langgang untuk bersembunyi dan menyelamatkan diri.
Setelah membakar puskesmas, anggota KKB Papua mulai membakar barak dokter yang mana di dalamnya ada dokter, suster, dan mantri.
"Karena (barak dokter) dibakar mereka berusaha menyelamatkan diri. Dokter sempat digiring ke pinggir jurang, lalu ditendang masuk ke jurang," kata Ola.
Untuk menyelamatkan diri, para nakes melompat ke jurang untuk bersembunyi dan menyelamatkan diri.
Alih-alih mendapat tempat persembunyian yang aman, ternyata merekamasih disusul oleh anggota KKB Papua.
Padahal di dalam semak sendiri para nakes sudah banyak yang terjerat semak-semak dan ranting sehingga sulit untuk bergerak dan melarikan diri.
"Kami pikir sampai dibawah jurang sudah aman ternyata mereka ikut turun ke bawah. Mereka menemukan ketiga suster, sementara saya tidak ditemukan karena bersembunyi di antara tebing dan akar pohon," beber Ola.
Kekejian anggota KKB Papua tak berhenti sampai di situ saja.
Beberapa suster yang tertangkap di jurang masih diperlakukan tidak manusiawi oleh anggota KKB Papua.