Suar.ID - Pembunuhan sadis yang menimpa Tuti Suharti (55) dan anaknya Amalia Mustika Ratu (23) hingga kini menimbulkan banyak tanda tanya.
Sebenarnya apa motif pelaku pembunuhan hingga tega menghilangkan nyawa mereka?
Apalagi tidak ada harta benda berharga yang hilang dari rumahnya, hanya ponsel salah satu korban, Amalia, yang dicuri oleh pelaku.
Tim gabungan Polres Subang dan Ditreskrimum Polda Jabar hingga kini masih mendalami motif pembunuhan di Subang tersebut.Melansir dari Tribunnews.com, penyidik kepolisian meyakini jika orang dalam diduga terlibat. Indikasinya, saat kejadian berlangsung rupanya tidak ada kerusakan di akses masuk mulai dari pintu depan dan belakang.
Baca Juga: Sang Istri Bahagia Melihatnya Dipenjara, Fajar Umbara malah Keceplosan Aniaya Anak Sendiri Sebelum Pinjamkan Uang Berobat untuk Anak Yuyun Sukawati: Ada Bukti TransferHingga kini ada sekitar 25 saksi yang diperiksa penyidik mulai Yosef, suami Tuti dan ayah Amalia, M, istri kedua Yosef serta dua anaknya, ketua RT setempat dan warga sekitar yang ikut menemukan korban saat ditumpuk di bagasi mobil Toyota Alphard.Dari sekian saksi, penyidik belum mengarah pada siapa tersangkanya.Motif kejahatan (perampokan) telah dikesampingkan. Indikasinya, uang Rp 30 juta yang ada di kamar Amalia tak disentuh sang eksekutor.
Seperti yang diketahui, mobil mewah milik korban masih ada di garasi.Mobil mewah jenis Toyota Alphard malah dipakai menumpuk jasad ibu dan anak di bagasi belakang.Kunci kontak mobil yang dipakai eksekutor ditengarai asli.
Karena kunci mobil mewah ini dilengkapi sensor.
Selain itu, pintu mobil tidak ada bekas congkelan.Diduga kuat, kedua jasad korban akan dilenyapkan oleh eksekutor.
Entah jasad akan dibuang atau dimutilasi.Menurut keterangan saksi, mobil mewah sudah sempat berjalan maju dan mundur di garasi menuju halaman.Hal itu diketahui saksi Ajat yang melintas di depan rumah korban saat membeli bubur. Namun Ajat mengaku tidak tahu siapa orang yang mengendarai mobil tersebut.
Sepertinya sang eksekutor mengurungkan niatnya untuk mengendarai mobil mewah dan membawa jasad korban keluar rumah.Dugaan sementara, sang sopir yang diduga eksekutor tidak mahir dalam mengendarai mobil mewah itu.Ketika parkir di garasi, posisinya tidak lurus. Hal tersebut terkuak saat olah TKP berlangsung usai kejadian.
Sementara motif sakit hati atau dendam kini tengah didalami penyidik. Namun siapa orang yang memiliki dendam pada kedua korban, ini yang tengah dikorek penyidik.Bisa jadi dendam itu dilampiaskan dengan cara menyewa orang lain atau pembunuh bayaran.
Melihat cara eksekutor bertubi-bertubi menganiaya kedua korban, tujuannya satu yakni menghilangkan nyawa ibu dan anak.Bisa jadi yang menjadi sasaran utama adalah Ny Tuti atau sebaliknya, korban Amalia.Darah korban yang cukup banyak di garasi dan pintu belakang, eksekutor tak hanya sekali menganiaya kedua korban.Namun kedua korban beberapa bahkan puluhan kali mendapat serangan benda tumpul di bagian kepala.