Menurut Faisal, kelebihan pemimpin KKB Yambi, Kabupaten Puncak ini adalah ia memimpin kelompok yang lebih terstruktur atau bisa dikatakan Lekagak ini lebih memiliki pengetahuan organisasi dan militerisme.
Jadi salah satu orang yang paling dicari aparat keamanan, Lekagak pun sangatlah sulit untuk ditangkap karena penjaganya yang berlapis.
"Beberapa kali penindakan, Lekagak lolos terus, dia memang dijaga, jadi kalau kami lakukan penindakan ternyata layernya banyak.
"Jadi, paling tidak 3 KM di depan dia sudah punya pengintai yang siap mengamankan Lekagak," kata Faisal.
Halin lain yang juga membedakan Lekagak dengan Egianus Kogoya ini adalah Lekagak ini tak pernah terlihat langsung dalam aksi kriminal bersenjata di Kabupaten puncak.
Sedangkan Egianus kerap turun langsung bersama pasukannya saat melakukan aksinya.
Di tahun 2019, Lekagak Telenggen ini dipastikan menjadi inisiator berkumpulnya beberapa KKB dari bebragai kabupaten untuk melakukan aksi di Tembagapura, Kabupaten Mimika yang merupakan operasional PT Freeport Indonesia.
Mengenai persenjataan sendiri, kelompok ini diperkirakan memeghang sekitar 70 senjata api dalam berbagai jenis.