Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Jakarta Ujang Komarudin menilai, hal itu dilakukan Puan untuk mengobati rasa kekecewaan warga Sumbar.
Sebab, beberapa waktu lalu pernyataan Puan terkait warga Sumbar yang kurang Pancasilais menuai kontroversi.
"Mungkin Puan ingin mengobati rasa kekecewaan masyarakat Sumbar."
"Biasanya jika ada masalah, itu terbayang-bayang terus."
"Rekaman jejak kontroversi tersebut sepertinya ingin dibayar lunas dengan menggunakan pakaian adat Sumbar tersebut."
"Itu simbolik tapi punya makna," kata Ujang saat dihubungi Tribunnews, Rabu (18/8/2021).
Menurut Ujang, penggunaan simbol efektif untuk menyelesaikan suatu masalah.
Namun, Ujang menyarankan Puan tak hanya menggunakan simbol, namun diharapkan melakukan aksi nyata.