Menurut Poppy, Wijin pun nampak tertekan saat itu.
Hal ini nampak ketika Gisel ini mengelu-elus lengannya, Wijin ini malah nampak memegangi dahi kemudian merapihkan poninya ke samping.
"Pegang kening, kepalanya ditaroh menandakan berat beban yang dia (Wijin) rasakan, berarti dia merasakan berat beban, beban pikiran, mungkin tekanan lingkungan, pemberitaan dan lain-lain," ungkap Poppy.
"Setelah itu, dia menggeser rambutnya ke samping, itu artinya mengasihani diri sendiri, jadi mereka berdua (Gisel-Wijin) sama-sama mengasihani dirinya sendiri," tambahnya.
"Jadi atas peristiwa, kondisi kedekatan yang dirasakan mereka berdua (Gisel-Wijin), diasumsikan mereka merasa punya tekanan terhadap lingkungan memandang ke diri mereka," tutup Poppy.