Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Buntut PPKM Darurat, Dokter tak Diperbolehkan Lewat saat Penyekatan, Polisi Akhirnya Buka Suara: Banyak Keluhan Kepada Kami

Ervananto Ekadilla - Selasa, 06 Juli 2021 | 09:32
Dokter tak diperbolehkan lewat saat PPKM Darurat, polisi buka suara.
Kolase Twitter @AldhiTR

Dokter tak diperbolehkan lewat saat PPKM Darurat, polisi buka suara.

Suar.ID -Buntut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Dokter tak Diperbolehkan Lewat saat Penyekatan, Polisi Akhirnya Buka Suara.

Kabar adanya tenaga kesehatan di Jakarta yang terhambat bekerja karena penyekatan PPKM Darurat yang dilakukan oleh aparat kemananan dibenarkan oleh Polda Matro Jaya.

Sebelumnya diberitakan, cerita seorang tenaga kesehatan (nakes) yang terjebak penyekatan saat PPKM Darurat di Jakarta, viral di media sosial.

Cerita sang nakes menjadi viral lantaran sosoknya yang hendak bertugas tidak diperbolehkan lewat oleh anggota kepolisian.

Baca Juga: Nggak Cuma Modal Tenar, Akhirnya Mulan Jameela Bisa Gunakan Jabatannya sebagai Anggota DPR sesuai Fungsinya, Istri Ahmad Dhani Akomodir Suara Rakyat Terkait PPKM Darurat

Cerita tersebut diungkap oleh akun Twitter @AldhiTR pada Senin (5/7/2021), sekitar pukul 09.05 WIB.

Dalam cuitannya, akun @AldhiTR mengaku tak diizinkan lewat saat berada di pintu keluar Tol Sudirman, Jakarta.

Padahal, pria yang berprofesi sebagai dokter ini bermaksud untuk bertugas di sebuah rumah sakit.

Akun @AldhiTR pun mengaku telah memperlihatkan kartu anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) serta surat dinasnya sebagai dokter.

Baca Juga: Pede Banget Gelar Hajatan sampai Joget-jogetan Tanpa Jaga Jarak di Hari Pertama PPKM Darurat, Lurah di Depok Kena Semprot Susi Pudjiastuti: Tenggelamkan! Serius!

Namun, petugas kepolisian yang berjaga tetap menahannya untuk keluar dari area penyekatan.

"Terima kasih semua pada bapak polisi @TMCPoldaMetro yang bertugas di depan pintu keluar tol sudirman.

Saya tenaga medis mau berangkat tugas, sudah memberikan surat dinas dan kartu IDI saya, tetap tidak di perbolehkan keluar.

Hanya dijawab 'saya juga menjalankan tugas pak', lah?!" tulis akun @AldhiTR.

Dokter tak diperbolehkan lewat saat PPKM Darurat, polisi buka suara.
Kolase Twitter @AldhiTR

Dokter tak diperbolehkan lewat saat PPKM Darurat, polisi buka suara.

Baca Juga: Rizky Billar dan Lesti Kejora Dibuat Gigit Jari usai Rangkaian Acara Pernikahannya Terpaksa Ditunda Buntut PPKM Darurat

Akun @AldhiTR menyayangkan tindakan dari petugas kepolisian yang menahannya.

Sebab, ia merupakan garda terdepan yang bertugas untuk merawat pasien Covid-19.

Setelah keluhannya menjadi viral, akun @AldhiTR berharap ada evaluasi dari pihak kepolisian.

Baca Juga: Rahasia Agar Pesta Pernikahanmu Tetap Bisa Terlaksana di Masa PPKM Darurat, Ternyata Tidak Perlu Buru-buru Diganti Jadwal atau Malah Dibatalkan, Langkah Ini Bisa Menjadi Strateginya!

Terlebih, untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dengan menahan nakes yang hendak bekerja.

"Semoga ke depannya jadi evaluasi agar lebih baik lagi.

Saya rasa cukup perdebatannya, tinggal kita tunggu besok akan terulang atau tidak, terima kasih," tulisnya.

Penyekatan PPKM Darurat
Tribunnews

Penyekatan PPKM Darurat

Baca Juga: Padahal Sedang PPKM Darurat Jawa Bali, 20 TKA Asal China Ini Asyik Saja Melenggang Kangkung Masuk Sulawesi Selatan, Katanya Pihak Imigrasi Nggak Tahu, Kok Bisa?

Terakhir, dalam cuitannya, ia mengingatkan, tenaga kesehatan tidak hanya dokter.

Tetapi ada juga perawat, ahli farmasi, radiolog, analis, sopir ambulans, dan lainnya.

Untuk itu, ia berharap agar semua nakes yang tugasnya saling bersinergi untuk menangani pasien Covid-19 tidak mengalami kejadian seperti dirinya.

Baca Juga: Baru Juga Hari Pertama PPKM Darurat, Lurah di Depok ini Malah Berani-beraninya Gelar Pesta Hajatan Hingga Undang Kerumunan, Begini Nasib Sang Oknum Kini!

"Mengingat juga nakes bukan hanya dokter.

Perawat, farmasi, radiologi, analis, supir ambulance, dll semuanya tenaga kesehatan juga, saling sinergi, ga bisa kurang salah satunya," jelasnya.

Sontak, cuitan tersebut menjadi viral di media sosial Twitter dan telah dikomentari ribuan warganet.

Banyak dari mereka yang ikut menyayangkan apa yang dialami oleh nakes tersebut, ada juga yang bercerita mengalami nasib serupa.

Baca Juga: Mau Masak Tapi Wastafel Tiba-tiba Mampet Jangan Buru-buru Panik Ya, Begini 3 Cara Mengatasi Wastafel Yang Tiba-tiba Macet Di Tengah PPKM Darurat

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus pun buka suara terkait terhambatnya para pekerja di sektor esensial ini akibat beberapa masyarakat yang belum sadar bahaya dari Covid-19.

"(Ada masyarakat) Belum mau ingat bahwa memang bahaya Covid-19 ini."

"Sekali lagi, tolong kalau memang non esensial tidak boleh atau ditutup, cukup kerja di rumah saja," kata Yusri kepada wartawan, Senin (5/7/2021), melansir Tribunnews.

Yusri mengatakan, pihaknya masih menemukan warga yang memang memaksakan diri untuk beraktivitas di luar.

Baca Juga: Pernikahan Besar-besaran Rizky Billar dan Lesti Kejora Terancam Ditunda, Manajer Sebut PPKM Darurat Tak Ganggu Rencana Pernikahan sang Artis: Pokoknya Doain Lah

"Masih banyak warga yang masih memaksakan diri mau jalan-jalan, padahal sudah disosialisasikan, 28 titik termasuk jalan tol, yang boleh masuk cuma esensial dan kritikal," kata Yusri.

Akibatnya, Yusri mengakui banyak pekerjaan di dua sektor esensial menjadi terhambat oleh kendaraan yang sudah jelas tak diperbolehkan.

"Banyak saudara kita nakes di rumah sakit dan petugas bank yang diperbolehkan itu terhambat, sehingga banyak keluhan kepada kami," kata Yusri.

Yusri menuturkan, keluhan dari masyarakat ini akan menjadi evaluasi bagi Polri.

Baca Juga: Modal Dikit Omset Sebukit, Tetap Hasilkan Cuan di Masa Pandemi, Masyarakat Indonesia Tak Perlu Risau Masalah Ekonomi Meski PPKM Darurat Diberlakukan, Berikut Beberapa Peluang Bisnis yang Bisa Dicoba

Untuk itu, ia kembali mengingatkan agar para pekerja non esensial tidak nekat keluar rumah.

"Ini jadi evaluasi kami."

"Sekali lagi kami tekankan, dua sektor itu diperbolehkan, esensial dan kritikal yang non esensial sebaiknya tidak usah," tegasnya.

Yusri juga mengimbau, bagi pekerja non esensial yang dipaksa atasan untuk tetap bekerja, bisa lapor kepada Satgas Covid-19 setempat.

Source : Twitter Tribunnews

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x