Suar.ID - Seperti yang kita ketahui, pandemi Covid-19 hingga kini belum berakhir.
Dengan pandemi Covid-19 yang membatasi perjalanan, banyak majikan di Singapura ternyata merasa sulit untuk mempekerjakan pekerja rumah tangga (PRT) asing baru.
Mengutip dari The Straits Times, jumlah PRT yang tersedia kini terbatas.Mengutip dari Asia One, Kementerian Tenaga Kerja juga telah mengumumkan bahwa semua persetujuan masuk baru untuk pemegang izin kerja dari negara-negara dengan risiko Covid-19 yang lebih tinggi akan dihentikan.
Mungkin karena kelangkaan PRT, gaji PRT juga menjadi naik.Seorang majikan asal Singapura yang tidak puas, baru-baru ini curhat ke Facebook.
Dia menggambarkan wawancaranya baru-baru ini dengan seorang PRT pindahan di Singapura.Dalam postingannya, majikan menyatakan bahwa dia baru saja mewawancarai PRT asing yang meminta 900 dolar Singapura (sekitar Rp 9 juta) sebulan, yang termasuk setidaknya dua hari libur.Sayangnya PRT itu tidak mau mencuci mobil dan meminta untuk mengepel lantai "pada hari-hari lain".
Majikan itu menulis, "Saya mengatakan kepadanya bahwa tidak ada orangtua atau anak-anak, hanya pekerjaan rumah tangga dan memasak."
"Jadi jika dia mengepel dihari tertentu, apa yang akan dia lakukan pada hari alternatif lainnya."Tidak mengherankan, negosiasi akhirnya gagal.
"Jelas wawancara itu tidak berhasil karena dia merasa saya bukan majikan yang dia inginkan," tulisnya.
Menurut laporan lain oleh The Straits Times, gaji untuk PRT asiing telah meningkat di Singapura.