Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Dapat Ganjaran Hukuman Penjara 3 Tahun, Begini Pengakuan Penampar Presiden Perancis Macron, Ternyata Ada Alasan Terselubung di Balik Aksinya

Rahma Imanina Hasfi - Jumat, 11 Juni 2021 | 16:39
Presiden Perancis Emmanuel Macron

Presiden Perancis Emmanuel Macron

Suar.ID - Penampar Presiden Perancis Emmanuel Macron mengaku, dia melakukan aksinya karena "jijik" melihat "muka berbohong" presiden.

Damien Tarel, yang menyebut dirinya patriot sayap kanan ekstrem, melancarkan serangan saat Macron berkunjung Selasa (8/6/2021).

Dalam rekaman yang viral, awalnya Macron mendekat sebelum tangannya dipegang Tarel, yang mendaratkan tamparan ke muka kiri.

Baca Juga: Simbol Bagian Sensitif Wanita Raksasa tiba-tiba Dipasang di Menara Eiffel, Wanita Prancis justru Protes Hari Perempuan, Netizen: Ini Memalukan!

"Turunlah bersama Macronial!" teriak Tarel saat menampar Macron, yang segera ditarik oleh para pengawalnya.

Tarel pun dibekuk oleh otoritas setempat, yang menyerbu rumahnya dan menemukan senjata dan buku Mein Kampf karangan Adolf Hitler.

Saat dihadirkan dalam persidangan, pria 28 tahun itu mengaku dia tidak merenanakan serangan tersbeut.

Tarel, pengangguran dan hidup dari tunjangan pacarnya yang disabilitas, mengaku marah terhadap Presiden Perancis itu.

Saat disidang di Pengadilan Valence, Tarel tidak menunjukkan emosi saat dijerat dakwaan penyerangan terhadap pejabat publik.

Dilansir The Sun Kamis (10/6/2021), dia divonis empat bulan penjara dan 14 bulan hukuman percobaan.

Damien Tarel, yang menyebut dirinya patriot sayap kanan ekstrem, melancarkan serangan saat Macron berkunjung Selasa (8/6/2021)

Damien Tarel, yang menyebut dirinya patriot sayap kanan ekstrem, melancarkan serangan saat Macron berkunjung Selasa (8/6/2021)

Baca Juga: Masih Ingat Sinta Jojo yang Dulu Sempat Viral Lipsync Lagu Keong Racun? Lama Tak Terdengar Kabarnya Kini Sudah Menikah dan Tinggal Di Prancis!

Tarel mendeskripsikan dirinya sebagai anggota yellow vest, pergerakan yang mengguncang pemerintahan Macron pada 2018 dan 2019.

Dengan tenang, Tarel menjabarkan pandangannya terhadap Macron, seraya tidak jelas apa yang ingin dia ubah dari Perancis.

"Ketika saya melihat wajahnya, saya merasa jijik. Saya kemudian bertindak kasar. Saya sendiri sampai terkejut," kata dia.

Tarel mengungkapkan, dia dan temannya awalnya hendak menghujani Macron dengan telur dan krim sebelum mengurungkan ide mereka.

Saat ditanya apa motifnya, Tarel menjawab bahwa Emmanuel Macron merupakan kemunduran bagi "Negeri Anggur".

Selain menjatuhkan hukuman penjara, hakim melarang Tarel mempunyai senjata selama lima tahun, dan menyuruhnya mencari pekerjaan.

Macron sendiri saat diwawancarai BFM mengatakan, dia menyebut penamparan terhadap dirinya dampak dari atmosfer beracun di media sosial.

"Anda terbiasa dengan ujaran kebencian di media sosial. Jadi jika Anda berhadapan dengan orang itu, Anda merasa harus membalasnya. Itu konyol," sergahnya.

Baca Juga: Dari Kehilangan KTP Hingga SIM, Hidup Wanita ini Berantakan Gara-gara Dinyatakan Sudah Meninggal Dunia: Ini Cerita yang Gila!

Source :Kompas.com

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x