Hal itu serupa juga diungkapkan Anthony Steven Hambali. Menurutnya, dengan memberi kode, harapannya penumpang bisa paham agar menjaga barang bawaannya.
“Memberi tahu kepada penumpang cukup lewat kode saja, dengan melakukan pengumuman agar berhati-hati dengan barang bawaannya," katanya.
Dijelaskan Hariyadi, jika ada penumpang menjadi korban copet di dalam bus dan orang yang dicurigai sebagai pelaku belum turun dari bus, pengemudi bisa mengarahkan bus ke kantor polisi setempat untuk pemeriksaan penumpang.
Namun, saat ada penumpang mengeluh kehilangan dan copet sudah turun, pengemudi dan kru tidak bisa berbuat banyak.
(*)