Ia menjelaskan, biasanya agen yang ada di terminal akan memberi informasi penumpang yang dicurigai sebagai pencopet.
“Kalau misalkan ada yang dicurigai pencopet naik, agen memberitahu pengemudi dan kru untuk hati-hati. Kita tidak bisa menuduh, hanya bisa mencurigai saja,” ucapnya.
Ada kode khusus yang biasanya diberikan sopir bus kepada penumpangnya ketika dicurigai ada copet yang beraksi.
Biasanya, pengemudi memberi kode dengan menyalakan lampu kabin, mengeraskan volume musik dan mengemudi dengan kasar, atau memberikan pengumuman untuk berhati-hati dengan barang bawaan.
Dengan memberi kode tersebut, penumpang dibuat tidak bisa istirahat atau tidur, sehingga lebih waspada.
Menurut Hariyadi, biasanya keberadaan copet memang akan disadari atau dicurigai oleh agen bus terlebih dahulu.
Sehingga, agenlah yang mengingatkan pengemudi saat ada pemain atau pencopet yang ikut naik ke dalam bus.
“Yang tahu detail dia pemain atau bukan itu justru agen bus. Dia kan di terminal dan bergerak ke agen-agen lain, jadi tahu mana yang pemain, mana yang bukan,” ucap Hariyadi kepada Kompas.com, Kamis (3/6/2021).
Pengemudi dan kru yang sudah diberi tahu oleh agen, biasanya akan memberi kode kepada para penumpang agar tetap waspada.
“Kodenya banyak, misal lampu dihidupkan, volume musik dikeraskan. Jadi penumpang itu dibuat enggak bisa tertidur, selalu waspada,” kata Hariyadi.