Suar.ID - Sebuah perahu yang mengangkut 20 wisatawan dilaporkan terbalik di Waduk Kedung Ombo, Sabtu (15/5/2021).Mengutip dari Tribunnews.com, sebanyak 11 penumpang dapat diselamatkan dan sembilan orang lainnya tenggelam.Dari sembilan korban tersebut, sebanyak tujuh korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Nahkoda perahu yang tenggelam tersebut diketahui berinisial GH.
Baca Juga: Ternyata Inilah Penyebab KRI Nanggala-402 Alami Keretakan dan Tenggelam ke Dasar LautUsut punya usut, GH ternyata masih berusia remaja.GH baru berusia 13 tahun.Hal ini diungkapkan Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond saat meninjau evakuasi di waduk yang berada di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Sabtu (15/5/2021).
Baca Juga: UPDATE Foto Terbaru Nanggala-402 yang Tenggelam di Dasar Laut
"Nahkoda perahu atas nama inisial GH berusia 13 tahun," kata Morry yang dikutip dari Tribunnews.com.Saat kejadian tersebut, GH hendak mengantar 20 penumpangnya menuju warung makan apung yang berjarak 50 meter dari daratan.
Sekitar pukul 11.00 WIB, perahu sudah mendekati warung makan apung.Namun ada seorang penumpang yang tiba-tiba berjalan ke geladak depan."Ada penumpang yang mau foto selfie di bagian geladak depan, sehingga perahu oleng ke kanan dan terbalik," ucap Morry.
Nahas, saat kejadian itu, Morry mengungkapkan alat keselamatan belum terpasang di tubuh para penumpang.Sementara itu, Arif Sugiarto mengatakan, penyebab terbaliknya perahu diduga karena mengangkut penumpang yang melebihi kapasitas."Perahu itu seharusnya hanya bisa membawa 14 orang penumpang, tapi malah bawa 20 orang," katanya.
Update Perahu Terbalik di Waduk Kedung OmboSebanyak dua penumpang perahu yang terbalik di tempat wisata Waduk Kedung Ombo (WKO) belum ditemukan.Kepala Kantor SAR Semarang, Nur Yahya, yang berada di lokasi mengonfirmasi tujuh orang meninggal dunia hingga Minggu (16/5/2021)."Korban terevakuasi total ada tujuh, meninggal dunia, masih dua yang masih kita cari," ungkap Yahya saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu, pukul 14.45 WIB.
Yahya menyebut, dua korban yang belum ditemukan ialah balita berusia 1,5 tahun atas nama Jalal.Satu lainnya anak berusia 8 tahun atas nama Safitri."Yang sudah pasti tujuh orang meninggal dunia," ungkap Yahya.Yahya mengungkapkan, mayoritas korban dievakuasi menggunakan jaring."Jadi prosesnya (evakuasi korban) itu di tengah-tengah, tidak mengapung, kita gunakan jaring," ujarnya.