Perdana Menteri Narendra Modi langsung mengumumkan bahwa warga India akan menerima vaksinasi terbuka sejak 1 Mei 2021 kemarin.
Masalahnya lonjakan kasus membuat beberapa layanan kesehatan tutup.
Misalnya2negara bagian, Karnataka, yang mencakup pusat teknologi Bengaluru, dan Maharashtra, yang mencakup Mumbai, yang telah mengumumkan akan menghentikan.
Akibatnya pemerintah India memprioritaskan penduduk yang berusia di atas 45 tahun untuk menerima vaksin.
Sementara selanjutnya untuk penduduk usia 18 sampai 44 tahun.
Selain itu, persediaan vaksin di India mulai menipis. Inikarena India merupakan produsen vaksin terbesar di dunia.
Dari 1,35 miliar jumlah warganya, India baru melakukan vaksin terhadaplebih dari 38,2 juta orang, atau sekitar 2,8%.
Sangat sedikit bukan?
Dengan data itu, tak heran para pengamat mengatakan bahwa penularan virus corona di India sangat cepat.
Dan ada kekhawatiran perkembangan virus mutasi baru itu menyebar ke seluruh dunia.
Apalagi ketika melihat mengerikannya kondisi di India.