China baru-baru ini mengutuk Australia, dengan media negara menerbitkan propaganda melawan pasukan ADF.
Surat kabar Global Times menerbitkan artikel yang menuduh pasukan Australia melakukan kejahatan perang di Afghanistan, ketika pasukan sedang bersiap untuk keluar dari negara itu.
Itu terjadi ketika Inggris bersiap untuk mengirim kelompok serang kapal induk ke Indo-Pasifik bulan depan untuk meningkatkan kehadirannya di wilayah tersebut.
Dipimpin oleh HMS Queen Elizabeth, kelompok itu akan mengunjungi 40 negara.
Termasuk India, Jepang, Korea Selatan dan Singapura, dalam penyebaran yang berlangsung selama 28 minggu dan menempuh jarak 26.000 mil laut menurut Royal Navy.
Selama berada di wilayah tersebut, kapal-kapal dari kelompok penyerang akan menandai peringatan 50 tahun pembentukan Five Power Defense Arrangement (FPDA).
FPDA adalahserangkaian perjanjian pertahanan longgar antara Australia, Inggris, Malaysia, Selandia Baru, dan Singapura.