Namun ditolak karena baru lahir dan tidak ada yang merawat.
"Sekarang saya semester 4. Ada penyesalan dan sudah minta maaf sama keluarga," ujarnya.
Kronologi
Warga Desa Bokak Sebumbun, Eko menceritakan saat dirinya menemukan sang bayi.
Menurutnya, saat itu sang bayi hanya menggunakan baju dan berbalut satu helai kain lampin.
Kondisi sang bayi pun cukup memprihatinkan. Tali pusar dan darah masih menyelimuti tubuh kecilnya.
Awalnya, Eko dan rekannya pergi mencari ikan di sekitar objek wisata tersebut sekitar pukul 19.00 WIB.
Saat berada di dekat lokasi kejadian, Eko dan temannya mendengar suara tangisan bayi.
Keduanya pun mencari sumber suara dengan menggunakan senter dan menemukan bayi mungil itu terbaring di atas tanah.
Tak lantas mengambil bayi tersebut, keduanya terlebih dahulu pergi meninggalkan lokasi dan memanggil warga untuk mencari pertolongan.
"Setelah warga datang, bayi langsung digendong istri saya dan dibawa ke rumah pak RT untuk dibersihkan dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa," ungkapnya.