Lantas, apakah membuat konten kehidupan pribadi memiliki efek buruk?
Menurut Gracia, dampak menyebarkan kehidupan pribadi jika dilihat secara psikologis tergantung pada frekuensi dan intensitas menyebarkan kontennya bagaimana.
"Sewajarnya, ketika seseorang mengunggah konten personal di media sosial, mereka sudah paham akan efek dari konten yang disebarkan tersebut," kata Gracia.
Dia melanjutkan, kesadaran terkait dampak menyebarkan konten kehidupan pribadi termasuk efek untuk diri sendiri, orang terdekat, maupun orang lain atau para pengikutnya.
"Ketika mereka sungguh aware akan efeknya, tentunya mereka lebih bijak sebelum mengunggah kontennya," imbuh Gracia.
Ini artinya, sebelum mereka mengunggah konten, mereka sudah lebih siap menerima konsekuensi (baik positif maupun negatif) dari unggahan tersebut.
Namun Gracia juga mengatakan, ada orang yang memang tidak berpikir panjang terlebih dahulu saat mengunggah konten ke media sosial dalam bentuk apapun.
Hal ini terlihat dari konten yang kurang bijak.
Misalnya, orang yang impulsif atau orang dengan kepribadian narsistik.
"Akan tetapi, tidak bisa digeneralisasikan penyebabnya selalu demikian ya," imbuh Gracia.