Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

'Perang Tiga Kerajaan' Inggris Bermula dari Ketegangan Raja dengan Gereja Hingga Melibatkan Parlemen, Berakhir Tuduhan Pengkhianatan

K. Tatik Wardayati - Kamis, 22 April 2021 | 20:00
Raja Charles I dalam 3 wajah.
Historic Royal Palaces

Raja Charles I dalam 3 wajah.

Suar.ID – Perang Saudara Inggris, merupakan bentrokan kekerasan antara Roundhead dan Cavaliers, merupakan mitologi dalam sejarah Inggris.

Namun sebenarnya itu adalah bagian dari rangkaian peristiwa yang lebih besar yang dikenal sebagai Perang Tiga Kerajaan.

Yaitu antara Inggris, Skotlandia, dan Irlandia, yang terjadi di sebagian besar abad ke-17.

Baca Juga: Selama Perang Dunia Miliki Kesempatan Belajar dan Berada di Garis Depan, Winston Churchill Percaya Bahwa Dia ‘Ditakdirkan’ Menjadi Perdana Menteri

Perang Uskup

Perang Tiga Kerajaan dimulai dengan Perang Para Uskup tahun 1639 dan 1640.

Ini adalah puncak dari ketegangan antara Charles I dan Gereja Skotlandia, dengan raja mencoba untuk membawa reformasi agama yang sangat kontroversial di utara perbatasan.

Ketika Charles memberlakukan versi Anglikan Book of Common Prayer, kerusuhan pecah.

Baca Juga: Bak Tabuh Genderang Perang, Hotma Sitompul Sebut Hotman Paris 'Banci Tampil' usai Bantu Kasus Desiree Tarigan Sang Pengacara Flamboyan Beri Balasan Menohok: Saya tidak Menganggap Dia Saingan Hotman

Menurut legenda, seorang pedagang pasar Edinburgh bernama Jenny Geddes memicu pemberontakan dengan melemparkan bangku ke seorang menteri di Katedral St Giles.

Pemberontakan Skotlandia dimulai ketika diresmikan dengan penandatanganan Kovenan Nasional, semacam pakta untuk menentang upaya Charles untuk mencampuri Gereja Skotlandia.

Perang langsung pecah antara pasukan Charles dan Covenanters pada tahun 1639, tetapi raja terhalang oleh kurangnya dana atau antusiasme publik yang meluas untuk tujuan tersebut.

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x