"Selain itu, saya mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kota Ilaga agar membatasi aktivitas dan tidak ke luar dari Kota Ilaga guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," imbau Kapolda.
Juru Bicara OPM, Sebby Sembon saat dikonfirmasi Tribunnews perihal kejadian itu menyatakan, belum menerima laporan secara lengkap dari lapangan.
"Kami belum terima laporan konfirmasi, tapi kemungkinan besar hal itu bisa dilakukan pasukan TPNPB,
Berdasarkan hasil identifikasi PIS, bahwa tukang ojek semuanya mata-mata TNI Polri," kata Sebby melalui pesan singkat, Kamis (15/4/2021).
Ia juga mempertanyakan tukang ojek beroperasi sampai daerah pedalaman.
"Jika itu orang imigran Indonesia dan kenapa tukang ojeknya sampai di pedalaman daerah perang?"
"Itu menjadi pertanyaan bahwa tukang ojek yang berani di daerah perang itu apakah masyarakat civilians?"
"Tentu tidak, dan yang jelas bahwa tukang ojek di daerah perang adalah intelejen Indonesia," ucap Sebby.
Jadi menurutnya, kalau ada tukang ojek di wilayah perang, wajar ditembak.
"Intel TNI Polri yang menjadi tukang ojek di daerah perang wajar kalau ditembak," imbuhnya.