Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ogah Mati Konyol saat Mati-matian Rawat Pasien Covid-19, Para Perawat Wanita di China Nekat Gunduli Rambut Panjangnya, Rupanya Ini Alasannya

Ervananto Ekadilla - Rabu, 12 Mei 2021 | 13:36
Ogah Mati Konyol Saat 24 Jam Sehari Rawat Pasien Virus Corona, Perawat di China Ramai-ramai Potong Rambut Panjangnya, Ternyata Ini Alasanya!
Kolase The Star

Ogah Mati Konyol Saat 24 Jam Sehari Rawat Pasien Virus Corona, Perawat di China Ramai-ramai Potong Rambut Panjangnya, Ternyata Ini Alasanya!

Suar.ID -Sejumlah perawat yang menangani pasien Covid-19 di Wuhan, China, dilaporkan rela menjadi gundul, ternyata ini alasannya.

Keputusan untuk membuat kepala plontos merupakan bagian dari pengorbanan mereka dalam bertugas di garda terdepan kota asal penyebaran virus tersebut.

Sebuah unggahan dari harian pemerintah China, People's Daily, memperlihatkan para perawat memangkas rambut mereka hingga menjadi gundul.

Diwartakan Business Insider, mereka berasal dari Provinsi Shaanxi yang bersiap untuk ditugaskan ke Wuhan.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Nia Ramadhani Akhirnya Bongkar Tak Enaknya Jadi Istri Konglomerat Ardi Bakrie | Pria Indonesia Ini Nekat Pegang Bagian Sensitif Perawat Malaysia, Aduh

"Respek! Tim perawat dari Shaanxi menggunduli kepala mereka jelang tugas di pusat virus corona untuk menghindari infeksi silang," ulas People's Daily.

Selain menghindari penularan, menggunduli kepala juga membantu mereka untuk melepas dan memakai pakaian pelindung, demikian laporan Xinhua.

Shan Xia, yang bertugas di Rumah Sakit Rensmin di Universitas Wuhan menerangkan, dia memutuskan memangkas habis rambutnya pada akhir Januari.

Staf rumah sakit di ibu kota Provinsi Hubei tersebut juga mempersingkat waktu dalam merawat pasien, antara lain dengan mengenakan popok dewasa.

Baca Juga: Bikin Malu Satu Indonesia, Pria Ini Nekat Pegang Bagian Sensitif Perawat Malaysia, Dengan Santai Bilang Begini: Saya Mau Ini!

Sungguh begitu besarnya pengorbanan yang dilakukan oleh tim medis.

Beberapa di antaranyta, mereka harus merelakankulit mereka terkena noda karena disinfektan, hingga bekas masker di wajah.

Belum lagi tantangan emosional, karena mereka didera kelelahan karena bertugas terus selama 24 jam dalam menyembuhkan para pasien.

Para perawat di Wuhan saling bantu untuk memotong rambut perawat yang lain
Kolase Sinchew

Para perawat di Wuhan saling bantu untuk memotong rambut perawat yang lain

Baca Juga: Perawat Diduga Mesum dengan Pasien Covid-19 di RS Darurat Wisma Atlet Viral, Janjian di Toilet hingga Lepas APD, Begini Nasibnya

Kepada media AS, The Washington Post, seorang terapis bernama Candice Qin mengatakan, wabah ini menguras fisik dan mental dokter maupun perawat.

"Kami tahu para pasien berada dalam kecemasan tinggi."

"Namun, kami juga harus tahu bahwa tim medis juga merupakan manusia biasa," paparnya.

Para perawat di Wuhan saling bantu untuk memotong rambut perawat yang lain
Kolase Sinchew

Para perawat di Wuhan saling bantu untuk memotong rambut perawat yang lain

Baca Juga: Perawat Kejam Ini Jambak dan Lempar Pasien Bocah Cilik ke Kasur, Terekam Kamera dan Jadi Viral, Perbuatannya Mendapat Ganjaran

Seorang Pria Mati Konyol saat Ikuti Pesta Covid-19, Berikan Pesan Terakhir untuk Perawat

Seorang pria berusia 30 tahun dari Texas, Amerika Serikat, meninggal karena virus corona.

Hal itu setelah dirinya menghadiri pesta "Covid-19" yang diselenggarakan oleh orang yang terinfeksi.

Hal itu diungkap seorang dokter, yang menggarisbawahi risiko penularan Covid-19 pada orang yang lebih muda.

Baca Juga: Masak Tubuh Dokter yang Dibunuhnya, Perawat Ini Nekat Berbuat Keji Usai Diperas dan Dipaksa Berhubungan Badan

Jane Appleby, kepala petugas medis di Rumah Sakit Methodist di San Antonio, mengatakan pria itu mengira virus itu hanyalah bohongan.

Padahal sejauh ini virus tersebut telah menewaskan lebih dari 137.000 orang di Amerika Serikat.

"Seseorang didiagnosis dengan penyakit ini dan mereka akan mengadakan pesta."

"Pesta itu untuk mengundang teman-teman mereka guna melihat apakah mereka dapat mengalahkan penyakit itu," kata Appleby dalam sebuah video yang disiarkan oleh media AS pada hari Minggu (12/7/2020), menyadur dari SCMP.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Sempat Bercanda Sebelum Meninggal dan Bilang Perawat Rumah Sakitnya Tampan-tampan, Jantung dan Paru-paru Anggota Paskibraka Cantik Ini Remuk Redam | Jerinx Dipenjara, Nora Alexandra Tidur dengan Sosok Ini

Appleby mengaku miris kala mengetahuinya, terlebih pria itu merasa menyesali perbuatannya.

"Salah satu hal yang menyayat hati ketika dia mengatakan kepada perawatnya adalah, 'Kamu tahu, kupikir aku telah melakukan kesalahan'."

"Dia mengira penyakit itu tipuan."

"Dia pikir dia masih muda dan tak terkalahkan dan tidak akan terpengaruh oleh penyakit ini," ujar Appleby.

Baca Juga: Diperiksa oleh Perawat, Bayi Ini Keluarkan Ekspresi yang Tak Terduga! Netizen: Saya Sekarang jadi Ingin Punya Bayi

Pihaknya mengaku, justru pasien muda seringkali tidak menyadari betapa sakitnya mereka.

"Mereka tidak terlihat sangat sakit."

"Tetapi ketika Anda memeriksa kadar oksigen dan tes lab, mereka benar-benar lebih sakit daripada yang terlihat," katanya.

Baca Juga: Masih Sempat Bercanda Sebelum Meninggal dan Bilang Perawat Rumah Sakitnya Tampan-tampan, Jantung dan Paru-paru Anggota Paskibraka Cantik Ini Ternyata Remuk Redam, Organ Tubuhnya yang Ini Juga Bocor

Untuk itu, dia meminta orang-orang untuk tidak mengambil risiko serius mengadakan pesta konyol tersebut.

'Pesta Covid' adalah pertemuan yang melibatkan seseorang yang telah didiagnosis dengan virus korona.

Lalu, peserta yang mau berkumpul, akan disebut sebagai orang pemberani.

Source :Business Insider The Washington Post People's Daily China Xinhua South China Morning Post

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x