Follow Us

Ogah Mati Konyol saat Mati-matian Rawat Pasien Covid-19, Para Perawat Wanita di China Nekat Gunduli Rambut Panjangnya, Rupanya Ini Alasannya

Ervananto Ekadilla - Rabu, 12 Mei 2021 | 13:36
Ogah Mati Konyol Saat 24 Jam Sehari Rawat Pasien Virus Corona, Perawat di China Ramai-ramai Potong Rambut Panjangnya, Ternyata Ini Alasanya!
Kolase The Star

Ogah Mati Konyol Saat 24 Jam Sehari Rawat Pasien Virus Corona, Perawat di China Ramai-ramai Potong Rambut Panjangnya, Ternyata Ini Alasanya!

Suar.ID - Sejumlah perawat yang menangani pasien Covid-19 di Wuhan, China, dilaporkan rela menjadi gundul, ternyata ini alasannya.

Keputusan untuk membuat kepala plontos merupakan bagian dari pengorbanan mereka dalam bertugas di garda terdepan kota asal penyebaran virus tersebut.

Sebuah unggahan dari harian pemerintah China, People's Daily, memperlihatkan para perawat memangkas rambut mereka hingga menjadi gundul.

Diwartakan Business Insider, mereka berasal dari Provinsi Shaanxi yang bersiap untuk ditugaskan ke Wuhan.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Nia Ramadhani Akhirnya Bongkar Tak Enaknya Jadi Istri Konglomerat Ardi Bakrie | Pria Indonesia Ini Nekat Pegang Bagian Sensitif Perawat Malaysia, Aduh

"Respek! Tim perawat dari Shaanxi menggunduli kepala mereka jelang tugas di pusat virus corona untuk menghindari infeksi silang," ulas People's Daily.

Selain menghindari penularan, menggunduli kepala juga membantu mereka untuk melepas dan memakai pakaian pelindung, demikian laporan Xinhua.

Shan Xia, yang bertugas di Rumah Sakit Rensmin di Universitas Wuhan menerangkan, dia memutuskan memangkas habis rambutnya pada akhir Januari.

Staf rumah sakit di ibu kota Provinsi Hubei tersebut juga mempersingkat waktu dalam merawat pasien, antara lain dengan mengenakan popok dewasa.

Baca Juga: Bikin Malu Satu Indonesia, Pria Ini Nekat Pegang Bagian Sensitif Perawat Malaysia, Dengan Santai Bilang Begini: Saya Mau Ini!

Sungguh begitu besarnya pengorbanan yang dilakukan oleh tim medis.

Source : Business Insider, The Washington Post, People's Daily China, Xinhua, South China Morning Post

Editor : Ervananto Ekadilla

Baca Lainnya

Latest