Xanana disinyalir bersembunyi dalam lubang bawah tanah milik seorang anggota polisi, Koptu Augusto Pereira di Desa Lahane Barat, Dili.
Tak mau menyia-nyiakan peluang, Letkol Simbolon langsung perintahkan tim pemburu bergerak untuk secepat mungkin menyergap Xanana.
Pasalnya, situasi di lapangan dapat berubah sangat cepat dan kemungkinan Xanana berpindah tempat amat besar.
Maka, pada pagi-pagi buta pukul 05.00 WIT tanggal 20 November 1992, tim pemburu dengan dua jip Toyota Hardtop dan sebuah Toyota Kijang melesat menuju sasaran.
Ketika sudah mendekati sasaran, tim melihat ada dua orang anggota polisi juga bergerak menuju Dili.
Tak lama diketahui, satu dari polisi itu adalah Koptu Augusto Pereira.
Tim penyergap segera menyebar mengepung rumah persembunyian Xanana.
Pukul 06.00 WIT tim mulai masuk ke rumah, serangan kilat ini tentunya amat mengagetkan.
Penghuni rumah dibangunkan dan diamankan.
Dengan amat senyap, para personil Kopassus itu stelling siaga menghadapi kemungkinan terburuk.