Follow Us

Jarang yang Tahu, Inilah Ritual Aneh Para Sumo di Jepang yang Melibatkan Bayi: Penonton Bersorak Saat Ada Jerit Tangis

Adrie Saputra - Kamis, 08 April 2021 | 19:02
Pesumo yang membuat anaknya menangis.
Mirror.co.uk

Pesumo yang membuat anaknya menangis.

Suar.ID - Jarang yang tahu, ternyata ada ritual aneh para pesumo di Jepang, di mana mereka harus membuat anaknya yang masih kecil menangis.

Hal tersebut merupakan bagian dari sebuah tradisi berusia 400 tahun di Jepang, sebab tangisan bayi tersebut diyakini dapat menangkal roh jahat.

Meskipun terlihat aneh, ritual ini biasa dilakukan saat festival Nakizumo.

Di sana mereka berharap para bayi akan mendapatkan kesehatan dan keberuntungan yang baik dengan tradisi tersebut.

Para pesumo terlihat membawa bayinya untuk dilombakan seperti yang biasa terlihat di kuil Sensoji, Tokyo.

Baca Juga: Wajah Baru Intisari, #KitaDigdaya untuk Indonesia Berdaya

Pesumo yang bertanding untuk bayi menangis.
Mirror

Pesumo yang bertanding untuk bayi menangis.

Mereka naik ke panggung dan berusaha mati-matian untuk membuat anak mereka yang masih bayi menangis.

Ada yang berteriak, sementara yang lain tampak menangis lebih lembut.

Tidak ada kekerasan yang digunakan dalam tradisi itu, namun wasit bisa mengintervensi apabila bayi tidak kunjung menangis.

Wasit bisa memakai topeng yang menakutkan.

Baca Juga: Lagi Musim KDRT, Kini Pemain Sinetron Lawas Curhat Alami KDRT dari Sang Suami Sejak Awal Tahun Pernikahannya, Sebut Belum Juga Kuburan Ibunya Belum Kering Sudah Dapat Kekerasan dan Juga Hinaan: Saya Menyesal Memilih Dia Ketimbang Ibu Saya...

Tradisi aneh tersebut sudah berusia 400 tahun.
Mirror

Tradisi aneh tersebut sudah berusia 400 tahun.

Namun kadang-kadang itu memiliki efek sebaliknya, para bayi malah tersenyum kebingungan.

Wasit mungkin juga menggeram dan membuat wajah "seram" sambil memerintahkan bayi agar menangis dengan perintah "nake, nake", yang berarti menangis dalam bahasa Jepang.

Orangtua dan kerumunan penonton dapat terlihat bersorak gembira.

Penonton bertepuk tangan dari kejauhan saat bayi menangis.

Di beberapa budaya, bayi pertama yang menangis dianggap sebagai pemenang, sementara pada budaya yang lain, pemenang diberikan pada bayi yang terakhir menangis.

Baca Juga: Lekuk Tubuhnya Bikin Gagal Fokus, Begini Seksinya Nia Ramadhani Pakai Baju Renang kala Liburan di Pantai

Orang percaya bahwa semakin keras teriakan tangisan bayi, semakin terlindungi bayi itu.

Festival tahunan ini telah diadakan di berbagai kuil selama empat abad terakhir di Jepang.

Source : mirror.co.uk

Editor : Adrie Saputra

Baca Lainnya

Latest