Hal tersebut dirasa tepat olehnya untuk dapat menyimpulkan mengapa pemerintahan SBY dinilai paling banyak ditemukan aksi teror.
"Karena masa jabatan masing-masing pemerintahan berbeda-beda, mulai dari Presiden Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi," ucap dia.
"Karena itu yang bisa dibandingkan adalah angka rerata bukan angka absolut," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 552 aksi teror terjadi di Indonesia dalam kurun waktu 21 tahun, termasuk aksi bom bunuh diri yang baru saja terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan.
Data tersebut merupakan temuan terbaru dari Tim Analis LAB 45 yang dirilis pada Senin (29/3/2021).
"Tercatat 552 aksi teror di Indonesia dari tahun 2000-2021," kata Analis Utama Politik Keamanan LAB 45, Andi Widjajanto, kepada Kompas.com, Selasa (30/2/2021).Menurut temuan Tim Analis LAB 45, kulminasi atau puncak tertinggi serangan teror di Indonesia terjadi selama masa pemerintahan Presiden SBY.
"Kuliminasi serangan teror yaitu 192 insiden di Indonesia terjadi di masa pemerintahan Yudhoyono," ujar Andi.
Namun, Andi tak menjabarkan berapa angka insiden teror di Indonesia yang terjadi pada masa pemerintahan presiden lainnya.