Suar.ID - Aktris Feby Febiola sempat didiagnosis dengan kanker ovarium.
Kanker ovarium merupakan kanker yang muncul di jaringan indung telur.
Dan jenis kanker ini lebih sering terjadi wanita yang memasuki pascamenopause.
Namun sejak November 2020 silam, dia telahdinyatakan bebas dari kanker ovarium.
Selain mendapatkan perawatan medis, istri Franky Sihombing ini juga menerapkan pola hidup sehat dengan memerhatikan makanan yang dikonsumsinya.
Diceritakan oleh aktris berusia 42 tahun ini bahwa ia menghindarimakanan yang dibakar, makanan dengan bahan pengawet serta mengurangi konsumsi gula.
“Aku makan biasa aja, asal jangan yang bakar-bakaran dan pengawer."
"Kurangin gula juga ya,” tulis Feby yang dikutip dari Instagram Story @febyfebiola_ pada Kamis (25/3/2021).
Makanan yang dibakar memang dapat memberikan cita rasa khas yang menggugah selera.
Sebut saja makanan seperti ikan bakar, iga bakar, kambing guling, bebek bakar, ayam bakar atau satai.
Sayangnya, makanan yang disajikan dengan proses pembakaran ternyata dinilai tidak baik apabila dikonsumsi berlebihan.
Simak bahaya dan risiko mengonsumsi makanan yang dibakar berdasarkan informasi dari Kompas.com berikut ini.
Kandungan gizi menghilang
Makanan yang biasanya diproses dengan dibakar adalah daging yang kaya akan protein.
Protein sendiri dibutuhkan tubuh untuk memelihara dan memperbaiki jaringan tubuh.
Namun, protein dalam daging bisa saja menghilang akibat dibakar dengan suhu yang tinggi.
Memicu asam lambung
PernahkahAnda merasakan peningkatan asam lambung setelah mengonsumsi makanan yang dibakar?
Ternyata, hal dikarenakan kinerja lambung yang menjadi lebih berat untuk mencerna makanan yang diproses dengan cara dibakar.
Nah, jikaAnda punya riwayat GERD atau maag, Anda disarankan untuk menghindari makanan yan dibakar karea dapat memicu dan memperparah penyakit tersebut.
Memicu kanker
Melansir laman resmi Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI via Kompas.com, kandungan protein tinggi pada makanan yang dibakar dengan suhu tinggi dapat membentuk senyawa karsinogenik.
Senyawa ini dapat merusak DNA dalam gen manusia sehingga dapat memicu pertumbuhan sel kanker.
Berisiko darah tinggi atau hipertensi
Mengutip Everday Health via Kompas.com, sebuah penelitian di tahun 2018 mengungkapkan adanya hubungan makanan yang dibakar dengan risiko kenaikan tekanan darah.
Lebih tepatnya, makanan yang dimaksudakan adalah seperti daging sapi, ayam, atau ikan yang dipanggang dan dibakar.
Memicu diabetes tipe 2
Makanan yang dibakar dapat menghasilkan zat yang disebut advance glycation end products (AGEs).
Rupanya, zat ini dapat menyebabkan stress pada sel tubuh, peradangan serta resistensi insulin sehingga memicu diabetes tipe 2.
Nah, untuk menyiasati agar Anda tetap dapat menikmati makanan yang dibakar tanpa mengkhawatirkan risiko di atas, ada beberapa tips yang bisa Anda terapkan.
Melansir Grid.ID berikut adalah cara supaya Anda bisa mengurangi risiko bahaya makanan yang dibakar:
- Bakar dengan api kecil, karena api atau suhu yang telalu panas dapat memicu risiko-risiko kesehatan yang telah disebutkan di atas.
- Jangan makan bagian yang gosong, karena bagian yang gosong inilah yang dapat memicu kanker.
- Jika membakar daging, gunakan daging yang tidak terlalu berlemak supaya tidak cepat gosong.
- Rendam dengan bumbu terlebih dahulu selama 30 menit untuk mengurangi pembentukan zat karsinogen.
- Perhatikan kebersihan alat pemanggang supaya tidak berkarat dan semakin menambah risiko kesehatan.
- Jangan berlebihan dan imbangi dengan menu sayuran serta buah.
(Grid.ID)