Follow Us

Rasa Nasionalisme Tetap Membara Meski Hidup di Perbatasan dan Aset Miliaran Rupiah Direbut Malaysia, Syarif Petani Perbatasan Kalimantan Serukan NKRI Harga Mati Saat Diusir Oleh Malaysia

Maymunah Nasution - Jumat, 26 Maret 2021 | 10:45
Petani di perbatasan Indonesia-Malaysia menyerukan tidak akan pindah jika Malaysia yang menyerukan pindah
Kompas.com

Petani di perbatasan Indonesia-Malaysia menyerukan tidak akan pindah jika Malaysia yang menyerukan pindah

Camat Sebatik Utara Zulkifli mengaku belum tahu berapa luasan lahan yang masuk Malaysia.

‘’Kemarin dari 43 warga yang mengaku memiliki lahan yang sekarang masuk Malaysia, kita verifikasi tinggal 28 orang. Mereka bersertifikat BPN, tapi untuk luasan, kami tidak berwenang mengukur. Jadi kami belum berani menyebut berapa luasan yang masuk Malaysia,’’katanya.

Baca Juga: Selama Ini Dianggap Punah, Burung Pelanduk Kalimantan Ini Baru-baru Ini Terlihat Lagi di Alam Liar

Sementara itu, Wamen Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Surya Tjandra mengatakan, kasus yang terjadi di Pulau Sebatik baru pertama terjadi di Indonesia.

Ia akan melakukan koordinasi dan berencana membentuk tim terpadu dan diusahakan secepat mungkin karena menyangkut menjaga territorial wilayah.

‘’Kita ajak Kemenlu, Kemhan dan lainnya. Ini masalah tanggung jawab bersama. Kita semua tahu, pembahasan penyelesaian perbatasan negara dibahas sejak 1980-an, jadi mohon masyarakat bersabar. Akan kita bahas lagi di ranah pusat,’’jawabnya.

Surya mengatakan, meski kini terpasang patok patok batas negara yang baru sebagai penanda hasil pengukuran ulang, hal itu bukan berarti membatasi aktivitas dan kegiatan warga perbatasan RI–Malaysia.

Selama MoU belum ditandatangani oleh kedua negara, masyarakat masih boleh menggarap sawah dan ladang mereka.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Editor : Suar

Baca Lainnya

Latest