Intisari-Online.com - Para pemimpin China dan Korea Utara menegaskan kembali aliansi tradisional mereka setelah pembicaraan kontroversial antara diplomat top dari Washington dan Beijing serta isolasi diplomatik dan masalah ekonomi di Utara yang membuatnya semakin bergantung pada China.
Kantor Berita Pusat Korea resmi Korea Utara mengatakan hari Selasa (23/3) bahwa Kim Jong Un menyerukan persatuan dan kerja sama yang lebih kuat dengan China.
Ini dilakukan untuk menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh pasukan musuh.
Menurut KCNA dan kantor berita China Xinhua, Xi dalam pesannya sendiri kepada Kim menggambarkan hubungan bilateral sebagai aset berharga bagi keduanya.
Dia juga berjanji untuk memberikan kontribusi yang tidak ditentukan guna perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.
KCNA mengatakan Xi juga menyatakan komitmennya untuk "memberikan kehidupan yang lebih baik kepada masyarakat di kedua negara.
Beberapa analis melihat ini sebagai indikasi bahwa China akan segera memberi Korea Utara makanan yang sangat dibutuhkan, pupuk, dan bantuan lain yang telah berkurang secara signifikan di tengah lockdown pandemi.
Xinhua mengatakan pesan para pemimpin itu dipertukarkan selama pertemuan antara diplomat senior China Song Tao dan Duta Besar Korea Utara untuk China Ri Ryong Nam selama pertemuan di Beijing pada hari Senin.
Pertukaran antara para pemimpin terjadi ketika pemerintahan Biden meningkatkan upaya diplomatik untuk memperkuat kerja sama dengan sekutu Asia, Korea Selatan dan Jepang untuk menangani ancaman nuklir Korea Utara dan pengaruh regional China yang semakin meningkat.