Kepala Baguna (Badan Penanggulangan Bencana) DPD PDI Perjuangan Provinsi DKI Jakarta itu menilai, jika orang nomor satu di Jakarta itu tidak mempunyai empati kepada masyarakat ibukota yang saat ini kesusahan karena Pandemi Covid 19 ini.
"Jika tetap digelar, sama saja Pak Anies sangat tidak punya empati kepada masyarakat yang saat ini kesusahan karena terdampak Pandemi Covid-19," ujarnya.
Menurutnya, dari awal dengan adanya pembangunan sirkuit Formula E dinilai tidak mempunyai perencanaan yang matang dan sangat dipaksakan.
Pembangunan sirkuit Formula E yang menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang notabene adalah uang masyarakat Jakarta dinilai hanya untuk memenuhi nafsu syahwat Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu saja.
Kent pun membandingkan pergelaran Formula E di Jakarta dengan pembangunan sirkuit Moto GP Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sirkuit Moto GP Mandalika akan menjadi salah satu destinasi wisata Indonesia yang bisa mengangkat reputasi negara Indonesia di kancah Internasional.
"Coba bandingkan dengan Sirkuit Moto GP Mandalika di NTB,"
"Itu bagus dan bisa menarik investor asing ke Indonesia, bukan malah kita yang memberikan uang ke asing seperti rencana perhelatan Formula E yang hampir menelan dana hampir Rp1 triliun,"
"Dengan uang hampir Rp 1 triliun yang disetor untuk penghelatan event Formula E, bisa sangat membantu untuk kesejahteraan masyarakat Jakarta yang terdampak langsung Pandemi Covid 19 ini," sambungnya.