Suar.ID - Keluarga Kerajaan Inggris sedang menjadi pembicaraan hangat di seluruh dunia.
Hal ini terkait perseteruan Pangeran Harry dan istrinyaMeghan Markle dengan keluarga Kerajaan Inggris.
Diketahui, Pangeran Harry danMeghan Markle resmi mundur dari anggota senior dari keluarga Kerajaan Inggris sejak awal tahun 2020.
Sejak itu, diduga hubungan keduanya dengan anggota kerajaan memburuk. Termasuk dengan kakaknya, Pangeran William.
Itu bukan sekali atau dua kalikeluargaKerajaan Inggris tertimpa isu tidak baik.
Walau begitu, salah satu kerajaan tertua di dunia tetaplah eksis hingga hari ini.
Selain karena kekayaannya, anggota keluargaKerajaan Inggris juga jago dibidang militer.
Contoh,Pangeran Harry dikenal sebagai pilot yang jago menerbangkan heli tempur AH-64 Apache seperti yang dimiliki oleh TNI AD.
Tak hanya Harry, para leluhur Pangeran Harry seperti Raja George V (1910-1936) juga dikenal sebagai pilot tempur yang handal.
Raga George V yang juga berpenampilan berewokan seperti Pangeran Harry, merupakan pilot dan awak pengintai pesawat milik Royal Air Force (RAF) yang handal serta menyandang wing (medali) kehormatan khusus dari RAF.
Darah penerbang George 5 kemudian menurun kepada Pangeran Albert yang pernah menjadi pilot tempur AL Inggris (Royal Navy) dan RAF.
Kemahiran bertempur Pangeran Albert dilatihkan sendiri oleh kakaknya, Pangeran Edward yang juga seorang pilot tempur RAF.
Pangeran Charles yang merupakan ayah kandung Pangeran William dan Pangeran Harry juga dikenal sebagai pilot helikopter yang handal.
Wing penerbang Pangeran Charles sebagai penerbang profesional diperoleh usai menjalani pendidikan terbang di RAF pada tahun 1971.
Adik Pangeran Charles, Pangeran Andrew juga merupakan pilot heli tempur Sea King yang berpangkalan di kapal induk HMS Invincible dan turut berperang di Malvinas melawan pasukan Argentina (1982)
Bahkan Pangeran Andrew nyaris gugur ketika rudal Exocet yang diluncurkan jet tempur Argentinahampir menghantam HMS Invincble.
Lebih liar dibanding kakaknya
Pangeran Harry memang dikenal lebih ‘liar’ dibandingkan kakaknya, Pangeran William, yang pernah menjadi pilot helikopter SAR (Save And Rescue).
Sebagai Pangeran Kerajaan Inggris yang sangat menyukai pesawat tempur, Pangeran Harry juga sering menemani terbang para veteran pilot RAF ketika sedang menerbangkan pesawat-pesawat tua yang merupakan peninggalan PD II.
Oleh karena itu, bukan merupakan pemandangan aneh jika dalam acara untuk memperingati kemenangan Inggris dalam pertempuran udara (Battle of Britain) yang diselenggarakan setiap tahun oleh RAF, Pangeran Harry selalu hadir dan asyik berbincang-bincang dengan para pilot RAF.
Sebagai tentara Pangeran Harry menemukan kegembiraannya ketika sudah bisa menerbangkan heli tempur AH-64 Apache yang merupakan heli serang paling canggih di dunia.
Ketika bertugas di Camp Bastion, Helmand, Afghanistan pada tahun 2013 sebagai pilot Apache, Harry beberapa kali terlibat pertempuran sengit melawan para pejuang Taliban.
Misi tempur Pangeran Harry sebenarnya penuh resiko karena kemungkinan terbunuhnya besar.
Saat mengawal heli transpor Chinook yang bertugas men-droppinglogistik tempur dan menurunkan pasukan, dalam kondisi terbang rendah, Apache bisa dihantam peluncur granat (RPG) atau rudal panggul (manpad) sehingga bisa rontok ke tanah.
Jika RPG berhasil menghantam Apache pada bagian rotor belakang (tail rotor), heli masih bisa mendarat darurat tapi dengan resiko kedua awaknya akan ditawan Taliban.
Para pejuang Taliban sebenarnya sudah berencana menculik Harry dengan cara merontokkan Apache di bagiantailrotor-nya tapi tidak pernah berhasil.
Pasalnya setiap menerbangkan Apache, Harry juga dikawal oleh sejumlah heli Apache lainnya.
Kehadiran Harry di Camp Bastion, memang membuat komandan pasukan Inggris di Afghanistan khawatir.
Jika Harry yang akrab dipanggil ‘Captain Wales’ itu sampai terluka atau gugur di medan perang, kejadiannya pasti akan menggemparkan dunia.
Selain akan menjadi berita besar jika Harry gugur, komandan pasukan Inggris bersangkutan bisa-bisa akan ‘habis’ karier militer karena dianggap tidak bisa melindungi Harry.
Tapi Pangeran Harry sendiri ketika bertugas di Afghanistan ternyata sudah siap mati sebagai seorang tentara.
(Agustinus Winardi)