Ketika bertugas di Camp Bastion, Helmand, Afghanistan pada tahun 2013 sebagai pilot Apache, Harry beberapa kali terlibat pertempuran sengit melawan para pejuang Taliban.
Misi tempur Pangeran Harry sebenarnya penuh resiko karena kemungkinan terbunuhnya besar.
Saat mengawal heli transpor Chinook yang bertugas men-droppinglogistik tempur dan menurunkan pasukan, dalam kondisi terbang rendah, Apache bisa dihantam peluncur granat (RPG) atau rudal panggul (manpad) sehingga bisa rontok ke tanah.
Jika RPG berhasil menghantam Apache pada bagian rotor belakang (tail rotor), heli masih bisa mendarat darurat tapi dengan resiko kedua awaknya akan ditawan Taliban.
Para pejuang Taliban sebenarnya sudah berencana menculik Harry dengan cara merontokkan Apache di bagiantailrotor-nya tapi tidak pernah berhasil.
Pasalnya setiap menerbangkan Apache, Harry juga dikawal oleh sejumlah heli Apache lainnya.
Kehadiran Harry di Camp Bastion, memang membuat komandan pasukan Inggris di Afghanistan khawatir.
Jika Harry yang akrab dipanggil ‘Captain Wales’ itu sampai terluka atau gugur di medan perang, kejadiannya pasti akan menggemparkan dunia.
Selain akan menjadi berita besar jika Harry gugur, komandan pasukan Inggris bersangkutan bisa-bisa akan ‘habis’ karier militer karena dianggap tidak bisa melindungi Harry.
Tapi Pangeran Harry sendiri ketika bertugas di Afghanistan ternyata sudah siap mati sebagai seorang tentara.
(Agustinus Winardi)