Follow Us

Kisah 'Jasad Abadi' Hannelore Schmatz, Pendaki Gunung Everest yang Tewas Secara Mengerikan dan Jenazahnya Dijadikan Petunjuk Bagi Pendaki Lainnya

Tatik Ariyani - Selasa, 09 Maret 2021 | 19:09
Mayat beku Hannelore Schmatz.
YouTube

Mayat beku Hannelore Schmatz.

Gerhard menggambarkan istrinya sebagai "seorang jenius dalam hal mencari dan mengangkut material ekspedisi", sementara dia bertanggung jawab atas logistik dan aspek teknis pendakian.

Baca Juga: Namannya Masuk Sebagai Penghibur dalam Acara Rapat yang Diadakan Kemensos Hingga Disebut terseret Kasus Aliran Dana Bansos, Cita Citata Langsung Bokar Hal Tak Terduga ini: Ada Banyak Layer...

Dengan peralatan yang sudah siap dan enam pendaki profesional lainnya di samping mereka, Schmatze berangkat ke Everest pada Juli 1979.

Setelah berhasil melewati "jalur kuning" - ketinggian regional 24.606 kaki - Schmatzes melintasi Geneva Spur.

Mereka mencapai kamp South Col di 26.200 kaki pada tanggal 24 September dan mendirikan kemah tinggi terakhir dalam perjalanan mereka.

Tapi badai salju yang berlangsung berhari-hari memaksa mereka turun gunung.

Selama pendakian kedua mereka, pasangan itu berpisah - tidak pernah menyadari bahwa perpisahan mereka akan menjadi selamanya.

Kelompok Gerhard berhasil kembali ke South Col terlebih dahulu dan memulai perjalanan ke puncak Everest.

Dan meskipun Gerhard dan kelompoknya mencapai puncak pada 1 Oktober, mereka terpaksa mundur dengan cepat karena kondisi cuaca yang memburuk.

Sementara itu, kelompok yang turun memperingatkan Hannelore Schmatz dan timnya bahwa terlalu berbahaya untuk melanjutkannya.

Baca Juga: Pantas Saja Dapat Julukan Lady Killer, Rupanya Ariel NOAH Tak Pernah Sekalipun Ditolak Cewek, Mantan Ariel NOAH ini Pun Blak-blakan Punya Rahasia Tersendiri, Desta Pun Langsung Syok Saat Tahu: Gokil!

Catatan Gerhard menggambarkan istrinya sebagai "geram," dan dia terus maju pada jam 5 pagi keesokan harinya.

Editor : Suar

Baca Lainnya

Latest