Kalkulator Bloomberg menyediakan perhitungan berbanding terbalik yang tunjukkan ketika jumlah vaksinasi meningkat, waktu yang diperlukan untuk mencapai 75% warga suatu negara akan turun.
Meski begitu perhitungan itu juga tidak terlalu tepat karena beberapa hal yang mengganggu perhitungannya.
Contohnya di AS, target New York untuk berhasil beri vaksin kepada 75% warganya mundur dari 13 bulan menjadi 17 bulan karena badai salju yang menghambat vaksinasi.
Contoh lain di Kanada, dengan tingkat vaksinasi turun separuh beberapa minggu belakangan mengikuti laporan pengiriman vaksin yang tertunda.
Berdasarkan tingkat inokulasi terbaru Kanada diperlukan lebih dari 10 tahun untuk berhasil berikan vaksin kepada 75% warganya, tentunya tapi Kanada tidak perlu laksanakan pembatasan jarak selama 10 tahun.
Kanada memiliki kontrak untuk membeli lebih banyak dosis vaksin per orang daripada negara lain, dan laju vaksinasinya diharapkan akan meningkat.
Hal ini juga akan dipercepat lebih jauh karena lebih banyak vaksin tersedia.
Beberapa pabrik vaksin terbesar dunia di India dan Meksiko baru saja memulai produksinya.
China, sementara itu, akan memerlukan waktu 5.5 tahun untuk berikan vaksin kepada populasi raksasanya, bahkan meskipun mereka laksanakan vaksinasi satu juta dosis per harinya.
Situasinya akan lebih ngeri di India, Indonesia dan Rusia.
Kemungkinan 3 negara ini termasuk Indonesia akan memerlukan waktu 10 tahun untuk menginokulasi populasi mereka jika laju vaksinasi yang ada hanya seperti yang sudah ada.