Selama hidup terisolasi, kekebalan tubuhnya cukup rentan, dia mengidap disentri dan meninggal secara tragis pada 19 Oktober 1853.
Pada dasarnya, dia tidak pernah meninggalkan petunjuk apapun kecuali misteri dalam hidupnya.
Keunikan lainnya, bahwa tidak seorang pun mengetahui nama aslinya.
Hanya saja, para pendeta Katolik memberinya nama Juana Maria setelah dia dibawa ke Mission Santa Barbara.
Sedangkan di Pulau Lumba-lumba Biru, ia dinamai "Karana".
Namun, tak ada bukti sejarah yang menyebutkan nama aslinya.
Beberapa benda yang dibawa bersamanya dari Pulau San Nicolas adalah jarum tulang yang kemungkinan digunakannya untuk membuat baju.
Sayangnya, benda-benda itu disimpan di San Francisco dan hancur oleh gempa bumi pada pada1906.
Selain itu, bajunya juga menghilang, setelah dikirim ke Vatikan.