Follow Us

Terkenal Tidak Akur dengan Israel, Ternyata Iran dan Israel Dulunya adalah Teman Dekat hingga Pernah Lakukan Kerjasama Ini

Adrie Saputra - Selasa, 03 November 2020 | 12:00
Bencinya Setengah Mati dengan Israel, Tak Disangka Iran dan Israel Dulunya adalah Teman Dekat
kHaaretz

Bencinya Setengah Mati dengan Israel, Tak Disangka Iran dan Israel Dulunya adalah Teman Dekat

Hari ini, persaingan Iran dengan dunia Arab sebagian besar dibingkai dalam istilah agama.

Yakni minoritas Syiah (dipimpin oleh Iran) versus mayoritas Sunni (didominasi oleh Arab Saudi ).

Tetapi pada 1950-an dan 60-an, Iran melihat dirinya terancam oleh penyebaran nasionalisme pan-Arab yang disponsori Soviet, yang maskotnya adalah Gamal Abdel Nasser, pemimpin revolusi Mesir pada tahun 1952.

Selama Perang Dingin berlanjut, Iran, sebagai sumber utama minyak dan dengan kontrol akses ke Teluk Persia, adalah sekutu penting AS. Dalam hal ini, ia menemukan penyebab yang sama dengan Israel.

Di Iran, pasukan Muslim dan sekuler berselisih, dengan salah satu masalah adalah permintaan para pemimpin agama seperti Ayatollah Ruhollah Khomeini bahwa Iran bergabung dengan poros Arab dalam memerangi Israel.

Israel

Dari sudut pandang Israel, Iran masuk ke dalam "Periphery Doctrine" dari perdana menteri pendiri Israel, David Ben-Gurion.

Baca Juga: Sambil Tangisi Kepergian Sang Suami, Penyakit Sean Connery Dibuka Sang Istri, Meninggal Saat Tidur hingga Hilang Ingatan?

Yakni di mana Israel mencoba untuk mengembangkan hubungan dengan musuh-musuh non-Arab dari musuh-musuhnya.

Negara-negara ini termasuk Iran, Turki dan Ethiopia, serta orang-orang Kristen Maronit di Lebanon dan Kurdi di Irak.

Hubungannya sangat luas, tetapi sebagian besar diberi profil rendah.

Iran menjual minyak Israel ketika tidak ada negara kaya minyak lain di wilayah itu yang mau.

Editor : Suar

Baca Lainnya

Latest