"Kalau sekarang kita cuma ngomong saja, saya bilang dapat penghargaan perang sebegitu banyak pun, ke minimarket membeli susu kalau gak ada duit ya, gak dapet susu, coba kalau kita membeli susu 'oh pernah perang ini' dapet diskon 30 persen, nah siapa yang bayar? Pemerintah yang bayar, kemenhan yang bayar, ditransfer dong kan semua online dan lebih bagus lagi tidak ada tarik tunai, maksimal sejuta mungkin," jelas Ahok.
Lantas, sahut Butet, bagaimana dengan mereka yang tersangkut kasus HAM, apa mendapat penghargaan seperti itu?
"Caranya usut dan proses, dari mana kasus itu, siapa yang terlibat, biar rakyat tahu, setelah itu berjalan, sebagai kepala negara berhak berikan pengampunan, itulah rekonsiliasi bangsa ini, rekonsiliasi bukan berarti menutupi kejahatan, sehingga kejahatan apapun tetap tercatat, sehingga generasi penerus kita akan belajar tentang kesalahan penguasa masa lalu," kata Ahok.
Butet langsung menimpali," Masalahnya Pak Ahok ini masih punya kesempatan jadi RI 1 gak?"
"Saya masih bisa jadi presiden, tapi presiden direktur," kata Ahok yang disambut tawa oleh Butet.
"Yang jelas sudahlah, ada narasi yang hilang di negara ini tentang siapa orang ini, tiba-tiba seolah-olah saya bukan orang Indonesia asli, ada narasi yang hilang," jawab Ahok.
Padahal, menurut Ahok, manusia itu utamanya harus berguna bagi semua orang tanpa harus melihat keyakinannya.
Menurutnya, iman seseorang bisa dilihat dari perbuatannya kepada sesama manusia.