Bahkan, Logan memiliki sebutan khusus untuk tur yang diadakannya ke TPA terebut.
“Saya menyebutnya 'tur berhenti-mengomel' karena datang ke sini memberi Anda gambaran nyata tentang hal-hal sepele yang dikeluhkan orang di Australia," katanya.
Dengan kondisi berbahaya itu, para pemulung tetap datang ke sana demi mencari nafkah.
Saat Chris Kaley dan Bruce Logan mengunjungi TPA tersebut, ada pula setidaknya 20 pemulung yang sedang bekerja.
Diantaranya para pemulung itu adalah Domingos, pria berusia 61 tahun yang bekerja di TPA selama enam bulan.
“Yang berharga adalah botol dan kaleng,” katanya.
“Jika saya mengumpulkan banyak kaleng, saya bisa menjualnya seharga $ 1.”
Bahkan, diantara pemulung itu terdapat anak-anak, termasuk seorang gadis berusia 8 tahun bernama Vanya.
Dia mengaku telah bekerja di sana sepanjang hidupnya.
Baca Juga: Krisdayanti Diberi Peringatan oleh Ahli Astrology: Diramal Bakal Ketiban Sial Sampai Tahun 2039
“Saya suka di sini karena saya bisa bersama orang tua dan teman-teman saya,” katanya.