Media setempat memberitakan, dia sudah mendiskusikan bersama kakaknya sepatu apa yang bakal dia beli begitu si bayi terjual.
Sebelum polisi meringkusnya, si ibu sudah dicegah oleh kelompok anti-perbudakan Alternativa, seperti diberitakan The Sun Sabtu (10/10/2020).
"Kami sudah mencoba memberikan berbagai penjelasan kepadanya bahwa kondisi yang berbahaya dan sangat buruk menanti anak itu," ulas Alternativa.
Namun, yang membuat kelompok itu mencelos, adalah sikap Gadzhieva dan kakaknya yang sudah mendiskukan jenis sepatu apa yang akan dia beli.
Gadzhieva yang merupakan ibu dari tiga anak mengungkapkan kepada polisi yang menyamar, dia bakal menyimpan uang itu di rumah.
Segera setelah menerima uang, Gadzhieva dilaporkan segera menyerahkan anaknya itu dan menuliskan tanda jadi pembelian.
Gadzhieva tak bisa berkutik dan hanya bisa menutupi kepalanya karena malu ketika dia dikontrontasi oleh detektif, yang kemudian menangkapnya.
"Jangan katakan 'sudah dijual'. Itu terlalu kasar. Kalian boleh menghakimi saya. Tapi saya tidak bisa menahannya lagi," kata dia.
Selama interogasi, Gadzhieva mengakui seluruh kejahatannya, dengan si bayi dilaporkan berada dalam kondisi sehat.