Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Samakan dengan Operasi Militer, Luhut Binsar Panjaitan Sebut Pimpin Penanganan Pandemi Covid-19 Laiknya Misi Khusus

Moh. Habib Asyhad - Kamis, 24 September 2020 | 16:43
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan ditunjuk Presiden Jokowi memimpin penanganan Covid-19 di 9 provinsi.
Dokumentasi Humas Kemenko Kemaritiman dan Investasi

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan ditunjuk Presiden Jokowi memimpin penanganan Covid-19 di 9 provinsi.

Suar.ID -Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan buka suara soal penunjukkannya untuk memimpin penanganan Covid-19 di sembilan provinsi.

Menurutnya, seperti dilansir Kompas.com, penugasan itu seprti misi khusus dari Presiden Jokowi.

Sebelumnya, Luhut Binsar Panjaitan juga ditunjuk sebagaiWakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Baca Juga: Ada 8 Provinsi dengan Kenaikan Kasus Virus Corona Tertinggi, Presiden Jokowi Langsung Tunjukan Menteri Luhut Binsar Panjaitan untuk Lakukan Ini, Menteri Terawan ke Mana?

Kita tahu, Presiden Jokowi menugaskan Luhut memimpin penanganan Covid-19 di sembilan provinsi.

Sembilan provinsi itu diketahui memiliki angka penularan dan kematian yang tinggi.

Kesembilan provinsi itu ialah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Papua.

Hal itu disampaikan Luhut dalam tayangan di kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (24/9/2020).

"Saya kira biasa dalam operasi militer itu ada special mission. Si komandan bisa aja nunjuk orang di dalam untuk mimpin itu," kata Luhut.

Dia menilai alasan Presiden Joko Widodo menunjuk dirinya untuk memimpin penanganan Covid-19 di sembilan Provinsi agar lebih efektif.

Baca Juga: Bahas Rencana Pembangunan Ibu Kota Baru di Tengah Pandemi, Luhut Panjaitan: Kita tidak Tahu, Lihat Nanti

Dia mengatakan, penanganan Covid-19 di sembilan provinsi tersebut juga membutuhkan koordinasi dengan TNI-Polri, pemerintah daerah, dan Satgas Penanganan Covid-19.

Dengan demikian koordinatornya tak cukup bila hanya dari Kementerian Kesehatan.

Karena itu, ia mengatakan, Presiden Jokowi menunjuknya untuk menyinergikan semua sektor tersebut.

Ia pun melihat penunjukannya memimpin penanganan Covid-19 di sembilan provinsi tersebut tak perlu dibesar-besarkan.

"Tak ada organiasasi baru. Yang bantu saya 6-7 orang. Hanya kita lebih fokus ini. Saya lihat kalau bisa jalan dengan baik mestinya bisa baik," lanjut dia.

Diberitakan, Presiden Joko Widodo menugaskan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk menekan penyebaran Covid-19 di sembilan provinsi prioritas.

Baca Juga: Siapkan Ratusan Pengacara usai Menyebut Luhut Panjaitan lebih Berbahaya dari Virus Corona, kini Said Didu Dikabarkan telah Ditetapkan sebagai Tersangka Pencemaran Nama Baik, Kuasa Hukumnya Malah Bilang Begini: Mana Tahu...

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian mengungkapkan, Luhut dipercaya oleh Jokowi karena selama ini mampu mengeksekusi tugas-tugas yang diberikan dengan baik.

Satgas Ingatkan Musuh Bersama Masyarakat Saat ini adalah Covid-19

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi mengingatkan bahwa musuh bersama masyarakat saat ini adalah Covid-19.

Masyarakat pun harus menyadari bahwa merekalah yang menjadi ujung tombak penanganan Covid-19.

"Masyarakat harus tahu musuhnya (Covid-19)," ujar Sonny dalam talkshow daring yang ditayangkan kanal YouTube Satgas Penanganan Covid-19, Kamis (24/9).

Baca Juga: Lawan Luhut Pandjaitan lewat Jalur Hukum, Terungkap Said Didu Lakukan Persiapan Khusus Ini untuk dapat Mengalahkan Sang Jenderal TNI

"Harus tahu kekuatan dirinya dan harus tahu keputusan apa yang diambil."

Karenanya, dia mengingatkan masyarakat agar membentengi diri secara maksimal.

Sonny menyebut, menghadapi Covid-19 harus dilakukan selayaknya perang semesta.

"Jadi kita cegah penularan semaksimal mungkin lewat gerakan menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan (3M)," ujar Sonny.

"Kemudian ditambah 3T atau testing, tracing, dan treatment. Kita coba bentengi diri kita ya. Kan ini seperti (melakukan) perang semesta ya," lanjut dia.

Lebih lanjut dia menjelaskan setidaknya ada dua pendekatan yang sebaiknya dilakukan agar individu terhindar dari penularan Covid-19.

Pertama, mengurangi risiko terpapar Covid-19 dengan menerapkan 3M.

Baca Juga: Soal 500 TKA China yang Masuk Indonesia Lewat Sulawesi Tenggara, Begini Tanggapan Jubir Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan: Murni Terkait Investasi, Tak Ada Kepentingan Pak Luhut Pribadi

Kedua, menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, menghindari komsumsi alkohol serta rokok.

"Lalu khusus untuk individu dengan kondisi berisiko (memiliki penyakit bawaan), maka jangan bepergian ke daerah-daerah yang berisiko tinggi penularan Covid-19," tambahnya.

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x