Ada 8 Provinsi dengan Kenaikan Kasus Virus Corona Tertinggi, Presiden Jokowi Langsung Tunjukan Menteri Luhut Binsar Panjaitan untuk Lakukan Ini, Menteri Terawan ke Mana?

Selasa, 15 September 2020 | 11:25
Tribunnews

Luhut Pandjaitan membantah bahwa pemerintah tidak konsisten dalam menangani wabah covid-19.

Suar.ID -Ada delapan provinsi yang disebut memiliki kenaikan kasus virus corona tertinggi di Indonesia.

Terkait hal itu, Presiden Jokowi langsung menunjuk Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan untuk menyelesaikannya.

Tak hanya Luhut, Jokowi juga mengutus Doni Monardo selakuKetua Satgas Covid-19.

Baca Juga: Bahas Rencana Pembangunan Ibu Kota Baru di Tengah Pandemi, Luhut Panjaitan: Kita tidak Tahu, Lihat Nanti

Selain itu, Luhut Binsar Panjaitan sendiri merupakanWakil Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Delapan wilayah yang harus dikawal secara khusus ini melaporkan penambahan kasus harian lebih besar dibandingkan dengan yang lain.

"Bapak Presiden meminta dua minggu ini dikoordinasikan, dikonsentrasi di 8 wilayah yang terdampak lebih besar kenaikannya," kata Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto usai rapat dengan Presiden Jokowi, Senin (14/9).

"Dan (Presiden) menugaskan Wakil Ketua Komite Bapak Luhut Binsar Panjaitan dan Kepala Satgas Covid untuk memonitor dan sekaligus melakukan evaluasi."

Baca Juga: Siapkan Ratusan Pengacara usai Menyebut Luhut Panjaitan lebih Berbahaya dari Virus Corona, kini Said Didu Dikabarkan telah Ditetapkan sebagai Tersangka Pencemaran Nama Baik, Kuasa Hukumnya Malah Bilang Begini: Mana Tahu...

Delapan provinsi yang menjadi prioritas penanganan Covid-19 adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Papua.

Airlangga menyebut, Luhut dan Doni akan berupaya menjaga penularan pandemi di 8 provinsi itu dengan upaya intervensi berbasis lokal.

“Sehingga monitoring dan evaluasi secara kedaerahan di 83.000 desa, RT, RW bisa terus termonitor,” ujar Menko Perekonomian ini.

Adapun saat membuka rapat terbatas tadi, Presiden Jokowi juga mengingatkan soal peningkatan transmisi lokal terjadi di delapan provinsi tersebut.

"Sekali lagi manajemen penanganan klaster-klaster transmisi lokal ini yang perlu ditingkatkan terutama di delapan provinsi yang menjadi prioritas yang sudah sejak dua bulan yang lalu saya sampaikan," ujar Jokowi.

Baca Juga: Lawan Luhut Pandjaitan lewat Jalur Hukum, Terungkap Said Didu Lakukan Persiapan Khusus Ini untuk dapat Mengalahkan Sang Jenderal TNI

Dia pun menyarankan kepala daerah mengedepankan pembatasan sosial berskala mikro atau lokal.

Presiden Jokowi menginginkan kepala daerah memperhatikan persebaran Covid-19 dari tingkat RT, RW, kelurahan, kecamatan, kota/kabupaten, hingga provinsi.

Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Jerman paling cepat menangani Covid-19 karena pemerintahnya bersinergi.

Luhut menjelaskan, Indonesia mesti belajar dari Negeri Panser itu untuk mengatasi pandemi Covid-19, agar kasusnya tidak meningkat terus-menerus.

"Jadi, karena terpadu itu maka kita lihat Jerman, Taiwan, Rusia dikategorikan negara yang begitu cepat bisa pulih dari keadaan ini," katanya, Senin, 27 Juni 2020 lalu.

"Karena itu saya juga berharap di kita semua agar kompak, padu, terintegrasi menyelesaikan masalah ini, tidak boleh ada salah menyalahkan."

Baca Juga: Soal 500 TKA China yang Masuk Indonesia Lewat Sulawesi Tenggara, Begini Tanggapan Jubir Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan: Murni Terkait Investasi, Tak Ada Kepentingan Pak Luhut Pribadi

Menurutnya, jika ada kekurangan di satu instansi maka harus ditutup oleh lainnya, sehingga tidak malah berujung menjadi konflik horizontal.

"Oleh karena ada kekurangan dari satu teman, kita saling memperbaiki," tambahnya.

"Tidak dalam suasana untuk merasa paling baik dalam konteks ini."

Kekompakan pemerintah, lanjutnya, menjadi kunci besar dalam menyukseskan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Presiden Joko Widodo.

"Jadi, sekali lagi kita tiru Jerman itu menjadi negara bagus, juga Taiwan menjadi model menurut hemat saya."

"Bagaimana mereka kompak mengatasi masalah ini," paparnya

Jadi trending

Penunjukkan Luhut Binsar Panjaitan oleh Presiden Jokowi ini langsung menjadi trending di media sosial.

Selain mempertanyakan Menkes Terawan, netizen meributkan peran Luhut yang dianggap berlebihkan selama Jokowi hadi Presiden.

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Sepertinya Tak akan Maafkan Said Didu di Tengah Wabah Virus Corona Ini, Tetap akan Tempuh Jalur Hukum

Berikut cuitan sebagian netizen terhadap penunjukkan Luhut.

@raihanwnafis: Bos @jokowi liyane Pak Luhut ngunu gak onok tah? Sampean duwe utang opo seh nang Pak Luhut?

@wacisbat: Trus luhut binsar panjaitan mihak siapa?

@bonfireglow: iya lahir lahir jadi luhut

@Iqbalprakasaaa: Pengen jadi luhut

@kuviring: Pak Luhut ini apa gak capek ya?

@lambe_trah: ok dr. Luhut Binsar Pandjaitan, Sp.CVD-19

@pursantuyjos: Bapak luhut serba guna ya

@luviku: Menkes kerja apa?

@herianiyulia: Mana nih meme “kepala pundak luhut lagi luhut lagi”

@WENRY88: Luhut jadi Presiden aja, Jokowi jadi Menko Maritim.

@sakitokinesis: Btw, apasih yg gak ditangani sama Lord luhut? Sesungguhnya aku gak paham apasih tugas utama menko kemaritiman dan investasi itu?

@fkmzky_: Siap perdana menteri luhut~

• WASPADA! Gejala Covid-19 Pada Anak-anak Berbeda dengan Orang Dewasa, Berikut Penjelasannya

Selain itu cuitan Menkopohukam Mahfud MD juga mewarnai trending Luhut.

"Ada yg nanya: apakah pada rapat resmi kabinet menteri-menteri selalu serius bicara dengan presiden? Jawabnya, pasti lah. Tapi saat jeda biasanya kita santai dan memakai bahasa daerah. Misal Bu Sri Mulyani, 'Sampun Bapak Presiden Presiden', Bu Retno Marsudi: 'Njiih Bapak Presiden'. Kalau Pak Luhut: 'Paten, Pak'," Tulis @mohmahfudmd

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Luhut Trending Usai Ditunjuk Presiden Jokowi untuk Kawal Kasus Penyebaran Corona di 8 Provinsi

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad