Baca Juga: Job Manggung Makin Sepi, Ariel Noah banting Setir jadi 'Tukang Kayu' di Masa Pandemi Virus Corona
Dia mengklaim bahwa sebelum melarikan diri dari negaranya, informasinya dihapus dari database pemerintah dan bahwa rekan-rekannya 'diberitahu untuk menyebarkan rumor tentang dia'.
"Ini adalahakal-akalan bagi orang China," katanya.
"Kami tahu di bawah pemerintahan China (mereka berisiko), mereka menghapus semua informasi saya dan juga mereka mengatakan kepada orang-orang untuk menyebarkan rumor tentang saya, bahwa saya pembohong."
"Saya tidak tahu apa-apa, saya baru saja membunuh seekor hamster di lab."
"Mereka akan mencoba untuk mengontrol keluarga dan teman-teman saya dan kemudian tiba-tiba saya sudah tidak ada."
Baca Juga: 5 Negara Ini Larang Warga Negara Indonesia Masuk di Masa Pandemi Virus Corona
Ahli virus inimemiliki basis pendidikan diuniversitas bergengsi Hong Kong, salah satu pusat penelitian penyakit menular terkemuka di dunia dan merupakan bagian penting dari jaringan epidemiologi global Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Yan mengatakan dia adalah salah satu ilmuwan pertama yang mempelajari virus corona yang kemudian dikenal sebagai Covid-19 dan mengklaim hal tersebut pada akhir Desember 2019.
Dia diminta oleh atasannya di Universitas untuk menyelidiki kelompok aneh kasus mirip SARS, yang pernah meletus di daratan Cina.