Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sebelum Resmi Dipasarkan, Selama 3 Bulan ke Depan Vaksin Merah Putih akan Diuji Pra-Klinis pada Hewan

Ervananto Ekadilla - Senin, 07 September 2020 | 08:30
Ilustrasi vaksin Covid-19 - Pengujian vaksin corona akan diujicoba ke hewan selama 3 bulan ke depan sebelum dipasarkan.
Freepik

Ilustrasi vaksin Covid-19 - Pengujian vaksin corona akan diujicoba ke hewan selama 3 bulan ke depan sebelum dipasarkan.

Suar.ID -Hingga pekan lalu, proses pembuatan vaksin yang dilakukan Lembaga Biologi Molekuler Eijman telah memasuki tahap pembuatan sub unit protein sebagai platform yang terpilih.

Secara keseluruhan, proses pembuatan vaksin membutuhkan waktu bertahun-tahun.

Namun, Lembaga Eijkman berupaya membuat benih vaksin hanya dalam waktu satu tahun.

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijman, Prof. Amin Soebandrio mengatakan, saat ini prioritas utama adalah mempercepat penemuan vaksin Covid-19 untuk melindungi masyarakat dan memutus rantai infeksi Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: Erick Thohir Buka Suara Terkait Harga Vaksin Virus Corona: Tergantung Masing-masing Penjual

"Jika diukur presentase, saat ini pengembangan vaksin Merah Putih mencapai 50 persen dan dua hingga tiga bulan ke depan diharapkan uji praklinis pada hewan dapat dilakukan," katanya.

Menurut Amin, saat ini pihaknya masih menunggu protein rekombinan dari sistem ekspresi yang menggunakan sel mamalia.

"Jika semua lancar, kami memperkirakan vaksin Covid-19 buatan Indonesia akan tersedia untuk proses lebih lanjut, termasuk uji klinis di Indonesia pada awal semester 2021,” kata Amin saat webinar terkait penyerahan bantuan Merck melansir Tribunnews belum lama ini.

Untuk mendukung pembuatan vaksin itu, Merck telah mendonasikan peralatan dan material riset senilai Rp 1,2 Milyar untuk mempercepat penelitian pengembangan vaksin di Indonesia.

Baca Juga: Nggak Nyangka! Beginilah Pengakuan Relawan yang telah Disuntik Vaksin Covid-19

Lembaga Eijkman sedang mengembangkan vaksin Covid-19 berdasarkan strain virus yang ada di Indonesia, bekerja sama dengan beberapa lembaga riset lainnya.

President Director PT Merck Chemicals and Life Sciences, Christopher Thomas mengatakan, pihaknya menyediakan produk dan layanan yang sangat penting dan memberikan solusi bagi para ilmuwan untuk mendeteksi dan mengkarakterisasi virus dan mengembangkan vaksin dan terapi.

"Kami mendonasikan reagents dan consumable untuk membuat Viral Transport Medium yaitu media dalam tabung untuk penyimpanan sampel dari uji swab pasien," katanya.

VTM ini berfungsi menjaga kualitas sampel yang mengandung virus dari tempat pengambilan uji swab (klinik rumah sakit, pusat layanan kesehatan) ke laboratorium.

Kepala Lembaga Biologi Molekuler, Eijkman Amin Soebandrio.
Tribunnews

Kepala Lembaga Biologi Molekuler, Eijkman Amin Soebandrio.

Baca Juga: Kabar Gembira, Menteri BUMN Pastikan Bio Farma Mampu Memproduksi Vaksin Covid-19 Sebanyak 250 Juta Dosis per Tahun, Erick Thohir: Sudah Saya Pastikan, Ini Karya Anak Bangsa

Merck juga mendonasikan RiOs™ Essential Water Purification System yaitu merupakan sistem purifikasi air ideal untuk laboratorium yang membutuhkan produksi konstan air murni tipe-3 kualitas tinggi.

RiOs Essential mengintegrasikan teknik pemurnian air lengkap termasuk pre-treatment dan membran reverse osmosis (RO) berkinerja tinggi.

"Kami juga mendonasikan Magpix yang terdiri dari Luminex® dan MILLIPLEX® MAP yaitu sarana pendukung riset imunologi untuk mempelajari dinamika COVID-19 dalam sampel pasien," katanya.

Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman baru-baru ini menemukan adanya strain mutasi Covid-19 atau virus corona baru di Indonesia.

Baca Juga: Ini Pentingnya Pemberian Vaksinasi pada Anak di Masa New Normal selama Pandemi

Virus corona baru ini diyakini lebih ganas dan jauh lebih menular dibanding dengan biasanya.

Amin Soebandrio mengatakan, strain mutasi virus SARS-CoV-2 ini sebelumnya juga telah terdeteksi di sejumlah negara seperti di Malaysia.

"Dapat kami sampaikan saat ini memang sudah diidentifikasi dan sudah dilaporkan," kata dia.

Hasil identifikasi strain baru itu akan disampaikan kepada Menteri Riset dan Tekonologi Bambang Brodjonegoro kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam waktu dekat.

Ilustrasi vaksin corona.
Fresh Daily

Ilustrasi vaksin corona.

Baca Juga: Kesabaran Sudah Mulai Habis, Jokowi Minta Vaksin Covid-19 Tersedia dalam Waktu 3 Bulan, Ini Kata Tim Uji Klinis...

Pasalnya, hal itu berkaitan dengan upaya pengendalian Covid-19 secara keseluruhan di Indonesia.

Amin menambahkan, Indonesia terus melakukan kegiatan whole genom sequencing dari virus SARS-CoV-2 untuk mendapatkan lebih banyak informasi genetik tentang virus tersebut.

Sehingga, bisa memahami karakteristik virus dan mutasi yang terjadi.

Data urutan genom juga akan sangat berguna terutama untuk melacak transmisi atau penyebaran virus, mengidentifikasi target untuk terapi dan vaksin, serta memprediksi ancaman pandemi berikutnya.(Tribunnews)

Source : Tribunnews

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x