Kini, Anji pun menjawab surat pernyataan tersebut melalui unggahan di akun Instagram-nya.
Dalam unggahan itu, Anji menyampaikan bahwa ia sebelumnya telah berkomunikasi dengan Sekjen PFI untuk menjelaskan perihal unggahan sebelumnya.
Ia tidak bermaksud mendiskreditkan profesi pewarta foto maupun Jurnalis.
"Caption di Instagram adalah opini saya dari sudut penyebaran informasi yang terasa janggal, buat saya," tulis Anji.
Anji menjelaskan bahwa ia lebih menyoroti penyebaran informasi terkait foto karya Joshua Irwandi yang menurutnya banyak kejanggalan.
"Yang saya bahas dengan KOL (Key Opinion Leader) adalah pola penyebaran informasi, bukan tujuan Joshua mengambil foto itu," jelas Anji.
Selanjutnya, Anji juga menjelaskan poin kedua dalam pernyataannya adalah menyangkut kepada kode etik dunia kesehatan.
Ia tidak menyoal tentang etika jurnalis dalam mengambil foto tersebut karena menurutnya pewarta foto lebih tahu.
"Disini pertanyaan saya menyangkut kepada kode etik dunia kesehatan, bukan kode etik jurnalisme, karena menurut pemberitaan korban covid-19 tidak boleh ditemui oleh keluarganya," terang Anji.