2. Dalam kasus kematian (yang katanya) korban cvd, keluarga saja tidak boleh menemui. Ini seorang Fotografer, malah boleh.
Kalau kamu merasa ini tidak aneh, artinya mungkin saya yang aneh.
Saya percaya cvd itu ada, tapi saya tidak percaya bahwa cvd semengerikan itu.
Yang mengerikan adalah hancurnya hajat hidup masyarakat kecil.
EDIT : saya menulis cvd karena malas menulis covid," tulis Anji melalui captionnya.
Pendapat itu lantas menuai banyak kritikan dari sejumlah pihak terutama dari Organisasi Pewarta Foto Indonesia (PFI).
PFI bahkan mengeluarkan surat pernyataan yang isinya mengecam keras terhadap unggahan Anji Manji itu.
Beberapa poin yang disampaikan PFI terkait unggahan Anji yakni desakan untuk menghapus unggahannya di Instagram.
Selain itu, PFI juga mendesak Anji untuk meminta maaf secara terbuka serta tidak membandingkan kerja jurnalistik pewarta foto dengan buzzer, influencer ataupun YouTuber.