Follow Us

Teguh Wuryanto Tetap Harus Bayar Tagihan Listrik yang Melonjak hingga Rp 20 Juta, Begini Penjelasan dari PLN

Adrie P. Saputra - Jumat, 12 Juni 2020 | 17:45
Ilustrasi tagihan listrik.
Dok.PLN via Kontan.co.id

Ilustrasi tagihan listrik.

Suar.ID - Akhir-akhir ini, beberapa warga mengeluh mengenai tagihan listrik.

Sebab di tengah pandemi virus corona (Covid-19) seperti ini, dilaporkan tagihan listrik malah naik.

Contohnya apa yang dialami Teguh Wuryanto (56).

Dikutip dari kompas.com pada Kamis (11/6/2020), Teguh merupakan seorang pemilik bengkel las asal Malang, Jawa Timur.

Baca Juga: Pemilik Bengkel Ini Kaget Bukan Main, Biasanya Cuma Sejuta Tagihan Listrik Naik 20 Kali Lipat Meski Bengkel Tak Buka

Dia menjadi salah satu orang yang mengeluh mengenai tagihan listrik.

Bagaiamana tidak, tagihan listriknya yang melonjak hingga hampir mencapai 20 kali lipat.

Teguh mengaku mendapatkan tagihan listrik rekening Juni sebesar Rp 20,1 juta dari PT PLN (Persero).

Padahal, pada bulan sebelumnya tagihan listrik yang didapat hanya menapai Rp 1,2 juta.

Baca Juga: Ngeluh Sudah Bayar Listrik Belasan Juta Tiap Bulan Tapi Masih Suka Mati Lampu, Nagita Slavina Sampai Didatangi Petugas PLN: Malu Pak Kalau Ada Tamu

Merespons hal tersebut, Direktur Niaga dan Manajemen PLN Bob Saril mengatakan, hal tersebut diakibatkan adanya kerusakan alat penyimpanan energi yang dikenal dengan kondensantor atau kapasitor.

Bob menjelaskan, jenis kegiatan seperti las yang dilakukan oleh Teguh, sering kali mengakibatkan adanya ketidakstabilan tegangan listrik.

Ia mengatakan diperlukan kapasitor untuk menyimpan dan menstabilkan tegangan listrik tersebut.

Kapasitor sendiri menghasilkan daya reaktif (kVarh) yang biayanya berbeda dengan tarif listrik pada umumnya, yakni kWh.

"Berdasarkan tarif pemerintah, itu ada selisih yang ditetapkan yang harus dibayar kompensasi," ujar Bob dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (11/6/2020).

Lebih lanjut Bob menyebutkan, kapasitor yang dimiliki oleh Teguh mengalami kerusakan.

Sehingga, mengakibatkan adanya kebocoran daya kVarh.

"Pada saat itu alat kompesasinya rusak. dia enggak sadar rusak," katanya.

Bocornya kVarh mengakibatkan adanya melonjaknya tagihan yang perlu dibayarkan Teguh.

Baca Juga: Sungguh Mendebarkan, Entah Bagaimana Bocah Perempuan di Tangerang Ini bisa Bergelantungan di Kawat Listrik, Begini Endingnya: Tolongin, Aku Udah Nggak Kuat!

Dengan demikian, Bob menegaskan, Teguh tetap diwajibkan untuk membayar tagihan yang telah dikeluarkan pihaknya.

"Pemilik sendiri sudah klarifikasi."

"Walaupun begitu tetap kita berikan solusi. Harus bayar. Kehidupan jalan terus," ucapnya.

Sebelumnya, Teguh juga sudah mengakui adanya kebocoran disebabkan alat berupa kapasitor yang sudah rusak dan tidak berfungsi.

Kebocoran daya reaktif itu terdeteksi setelah meteran listrik diganti ke meteran digital.

Namun, Teguh menyesalkan pihak PLN yang tidak memberikan sosialisasi terkait dengan alat kapasitor tersebut saat mengganti meteran listriknya.

"Harusnya disurvei dulu ya."

"Kalau kapasitor saya rusak dan meteran digital sensitif."

"Karena namanya orang jualan harus memberikan pelayanan. Mereka asal main ganti,” ujar Teguh.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tagihan Listrik Pemilik Bengkel Capai Rp 20 Juta, Ini Penjelasan PLN"

Editor : Suar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular