Dan lagi makanan yang diberikan dianggap tidak layak dikonsumsi pasien Covid-19.
Tak sampai di situ, untuk mendapat air minum pun susah.
Di ruang isolasi tersebut tak disediakan air minum.
Alhasil pasien harus merayu dan meminta-minta kepada petugas medis.
Ia juga menuliskan selama diisolasi tak pernah ada dokter yang masuk ke ruangannya dan memeriksanya secara langsung.
“Tiap saat di kasi makanan kaya orang sakit, tempatnya saja zg (tidak) layak tidak di kasih persediaan air minum, tidak pernah ada dokter yg masuk langsung ke dalam ruangan untuk cek Katong kondisi secara langsung... Mau kaluar berjemur di matahari 10 menit saja tidak bisa Krn pintu dirantai,”tulisnya.
Meski positif terpapar Covid-19, AZT mengaku selama ini merasa sehat karena dia merupakan pasien tanpa gejala.
Sayangnya, metode isolasi yang ia jalani justru membuatnya tak tahan dan semakin tertekan.
Bahkan asam lambungnya kini kambuh lantaran selama isolasi selalu diberi vitamin C untuk diminum tiga kali sehari.
“Jangan bikin katong lebih sadis dari pengidap TBC... Sampe besok tidak ada dokter yang masuk ke dalam ruangan untuk kasi penjelasn ttg beta punya nasib kedepan.. B siap Bkn aksi dalam rumah sakit,”sambungnya.