Seperti yang dapat Anda bayangkan, sumber-sumber pendapatan sangat langka di dataran tinggi Tibet, sehingga Yartsa Gunbu adalah cara yang baik bagi masyarakat setempat untuk menambah penghasilan tahunan mereka.
Di Buthan, misalnya, perdagangan jamur merupakan bagian penting dari produk domestik bruto, dan di banyak desa Tibet, memanen jamur adalah salah satu dari sedikit cara bagi keluarga untukmenyambung hidup.
Walaupun mereka biasanya menjual Yartsa Gunbu hanya dengan beberapa ratus dolar per pon, pendapatannya merupakan bagian besar dari anggaran tahunan.
Setelah melewati rantai perantara, parasit Yartsa Gunbu mencapai Hong Kong dan kota-kota besar yang ramai di China daratan, di manaharganya naik menjadi gila-gilaan.
Parasit telah lama populer di kalangan orang China yang sangat kaya, terutama karena dugaan sifat obatnya (menurut pengobatan China), tetapi sebelum awal tahun 90-an hanya sedikit orang yang mampumembeli parasit ini.
Segala sesuatunya berubah begitu ekonomi China yang tumbuh pesat dan menciptakan generasi elite baru.
Yartsa Gunbu laris manis untuk pengobatan tradisional China.
Muncul beberapa kisah yang meningkatkan reputasinya, seperti bagus sebagai obat perangsang yang kuat untuk aktivitas seksual dan penambah fungsi fisik.
Pada tahun 1993, ketika sejumlah atletChina secara tak terduga memecahkan beberapa rekor dunia dalam pertandingan lintasan dan lapangan, pelatih mereka mengatakan bahwa konsumsi Yartsa Gunbu menunjang prestasi mereka.
Satu dekade kemudian, desas-desus mulai beredar bahwa jamur dapat melindungi orang dari SARS, yang berarti bisa cegah coronavirus.