Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Viral Video Baku Hantam antara Habib Umar Assegaf dengan Satpol PP saat PSBB Surabaya, Kasatlantas Beberkan Kronologinya: Saya Jauh Lebih Baik, Penyakit Itu Orang yang tidak Sembahyang!

Ervananto Ekadilla - Jumat, 22 Mei 2020 | 15:00
Beginilah kronologi baku hantam antara Habib Umar Assegaf dengan petugas Satpoll PP saat PSBB Surabaya.
Kolase Tribunnews

Beginilah kronologi baku hantam antara Habib Umar Assegaf dengan petugas Satpoll PP saat PSBB Surabaya.

Suar.ID -Kasatlantas Polrestabes Surabaya, Kompol Teddy Chandra menerangkan kronologi insiden percekcokan antara pria berjubah putih, Habib Umar Assegaf dengan sejumlah aparat petugas gabungan di lokasi.

Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 16.45 WIB.

Saat itu, petugas sedang melakukan razia kendaraan jenis mobil yang hendak melintas di depan pos check point exit Tol Satelit.

Tibalah sebuah mobil jenis sedan hitam yang diketahui Toyota Camry bernopol N 1 B.

Baca Juga: Tugasnya Sangat Berisiko, Polisi PSBB Ini Meneteskan Air Mata dan Berharap Bisa Lakukan Hal Ini

"Kendaraan dilakukan pemeriksaan pelanggaran PSBB yang didapati adalah tidak menggunakan masker,"

"Ada yang tidak menggunakan masker," ujarnya saat dikonfirmasi TribunJatim.com, Kamis (21/5/2020).

Kedua, muatan penumpang melebihi kapasitas yang telah diatur dalam aturan PSBB Surabaya.

"Kedua, pelanggaran PSBB-nya itu adalah kapasitas penumpang untuk jenis mobil tersebut sudah melebihi batas 50 persen."

Baca Juga: Gelar Konser Amal Covid-19, Ketua MPR Bambang Soesatyo Minta Maaf Abaikan Protokol Kesehatan saat Masa PSBB: Karena Saking Senangnya

"Kalau jenis kendaraan sedan, berarti kan kapasitasnya hanya 3 orang, satu di depan dan 2 di belakang dengan ada spasi kanan-kiri, tengah kosong," terangnya.

Saat petugas sedang memberi pemahaman, Habib Umar Assegaf keluar dari mobil.

"Bapak kami hormati ya, bapak dengar baik-baik," ujar petugas polisi ke arah pria berjubah itu.

Bukannya menuruti permintaan petugas, pria berjubah itu justru membalas.

Baca Juga: Indira Khalista Disebut 'Ngablu' Soal Keluar Rumah di Tengah PSBB, Suami Indira Khalista: Kalo McD Sarinah Dia Ada Ikatan Emosional

"Saya jauh lebih baik," tukasnya.

Namun balasan itu tak membuat petugas mundur.

Petugas polisi itu justru terus berupaya memberikan pemahaman kepada si pria tersebut.

"Saya udah bilang baik-baik, kalau yang lain itu nurut, Pak, yang tidak pakai masker, mulai sana dipakai," ujar petugas polisi seraya mengarahkan tangannya ke jalan raya di belakangnya.

Baca Juga: Terjadi Antrian Panjang di Bandra Soekarno-Hatta Padahal sedang PSBB karena Virus Corona, Ternyata Ini Cerita Sebenarnya

Mendengar pernyataan dari sang polisi, pria berjubah itu kemudian menjawab dengan nada bicara yang terdengar berat.

"Penyakit itu orang yang tidak sembahyang," tukas pria berjubah itu seraya melenggang meninggalkan si petugas polisi.

Tak ingin kalah, sang polisi kembali menyodorkan argumen bantahan.

Baca Juga: Maia Estianty Kepergok Langgar Aturan PSBB, Mobilnya Disetop Polisi saat Bagikan Sembako karena Hal Ini: Gue Tahu Secara Hukum Salah

"Siapa yang tidak sembahyang!?"

"Apakah bapak sendiri yang sembahyang?" jelasnya.

Di lain sisi, petugas Satpol PP yang turut menghentikan mobil hitam yang diduga ditumpangi oleh pria berjubah, juga ikut andil memberikan pengertian terhadap pria berjubah tersebut.

"Bapak, ini juga sudah melebihi muatan, bapak ini saya ingatkan," ujar petugas Satpol PP.

Baca Juga: Diingatkan Petugas PSBB Karena Tak Pakai Masker, Anggota DPRD ini Berdalih Maskernya Hilang dan Malah Sempat Keluarkan Kata-kata Kotor, Begini Videonya...

Tapi si pria berjubah itu malah makin berang.

Berkali-kali ia meneriakkan kata mundur memberikan intruksi pada sopir mobil warna hitam itu yang tampak masih duduk di bangku kabin kemudi.

"Mundur! mundur!" pekik parau pria berjubah itu.

Sang polisi sebelumnya pun kembali muncul.

Baca Juga: Sempat Kabur ke Luar Kota, Ternyata Kartu Sakti Ini yang Bikin Ferdian Paleka Mampu Kelabui Polisi Hingga Lolos dari Petugas PSBB

Ia kembali menyampaikan pengertian kepada pria berjubah itu.

"Muatannya 5, tidak boleh Pak."

"Pak ini ketentuan, jangan marah, jangan mentang-mentang Bapak!" ujarnya dengan nada meninggi.

Namun tak disangka, ternyata pria berjubah itu makin berang, dengan menyebut petugas dengan kata-kata kasar.

(Tribun Jatim)

Source :Tribun Jatim

Editor : Suar

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x