"Jadi pengelompokkan ditandai oleh perubahan unik pada asam amino yang ada di RNA virus," ungkapnya.
Baca Juga: Pria Ini Mendadak Cemas setelah Asyik Berhubungan Intim dengan Istrinya, Ternyata Gara-gara Hal Ini
Untuk diketahui, RNA merupakan salah satu unsur yang terkandung dalam sel virus.
Materi genetik virus corona adalah RNA, dan menjadi tang terbesar dibanding virus RNA lainnya.
"Misal, tadi yang pakai baju warna merah, kuning, oranye itu kan berarti punya satu kesamaan warna, awalnya merah, jadi tandanya adalah merah."
"Kemudian kelompok yang memakai baju warna biru, nila, ungu, itu awalnya merah, jadi penandanya adalah biru," kata Pradipta memberi contoh.
"Nah, sama halnya pada (virus corona tipe) S, V, dan G, itu masing-masing memiliki penanda asam amino tertentu, atau mutasi asam amino tertentu," jelasnya.
Tipe virus corona yang ada di Indonesia, kata Pradipta, tidak memiliki mutasi asam amino tersebut dan berbeda dengan tipe S, V, dan G.
"Yang (jenis virus corona) di Indonesia ini, tidak memiliki mutasi penanda seperti pada kelompok S, V, G," ungkapnya.
Dengan kata lain, jenis virus corona yang ada di Indonesia memiliki "penanda" berbeda dengan 3 tipe virus corona yang umum ada di banyak negara lain.