Suar.ID -Belakang obat-obat seperti Klorokuin, Avigan, Hidroklorokuin, hingga Tamiflu digadang-gadang bisa mencegah virus corona.
Ahli Farmasi Oregon State University, Prof Taifo Mahmud pun menjelaskan kemanjuran obat-obat tersebut.
Ia mengungkapkan kalau hingga kini sebenarnya masih belum ada riset pasti yang bisa membuktikan kalau obat-obat tadi bisa menyembuhkan pasien virus corona.
Dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Selasa (28/4/2020), awalnya Taifo menjelaskan mengapa Klorokuin, dan Hidrokolorokuin digunakan sebagai obat Covid-19.
"Tentunya saat ini, karena belum ada obat Covid-19 jadi semua dicoba saja," ujarnya.
"Mencoba obat-obatan yang ada saat ini, yang kira-kira bisa, ada kemungkinan untuk menyembuhkan Covid-19 infection itu yang dicoba," lanjut Taifo.
Taifo mengatakan realisasi penciptaan obat baru yang dapat betul-betul menyembuhkan Covid-19 hingga saat ini masih panjang.
"Jadi kalau obat baru, apalagi yang banyak belakangan ini yang kita lihat, laporan-laporan tentang penemuan obat baru yang kemungkinan bisa menyembuhkan Covid, kemungkinan bisa menyembuhkan Covid-19," kata dia.
Baca Juga: Tantangan Jerinx SID untuk Disuntik Covid-19 ke Tubuhnya dengan Syarat Akhirnya Ditanggapi dr Tirta
"Tapi hanya bisa dilakukan secara in silico misalnya melalui modeling, itu masih panjang," imbuhnya.
Klorokuin Buat Apa?
Taifo mengatakan sampai saat ini belum ada riset yang menunjukkan bahwa Klorokuin efektif untuk mengobati pasien Covid-19.
"Sebenarnya saat ini belum ada kepastian yang benar-benar bahwasanya klorokuin memang benar-benar bisa menyembuhkan Covid-19," ujarnya.
"Laporan-laporan itu, sebenarnya belakangan ada sekali saya lihat justru dari China mengatakan bahwasanya klorokuin ini tidak ada bedanya dengan pengobatan yang lain," lanjut Taifo.
Taifo tidak memungkiri banyak klaim yang mengatakan bahwa Klorokouin dapat digunakan sebagai obat Covid-19, namun ia menegaskan belum ada penelitian yang dapat membuktikan efektivitas obat tersebut.
"Memang bisa kita prediksi bakal banyak laporan-laporan atau klaim-klaim seperti ini," jelasnya.
"Memang Trump mendorong tentang klorokuin, dan hidrosiklorokuin, belakangan ini FDA menyetujui untuk melakukan clinical trial, tapi datanya belum ada, belum muncul."
"Bottom line, sampai hari ini sebenarnya belum ada obat yang di-approve, digunakan untuk mengobati infeksi Covid-19," sambung Taifo.
Avigan Obat Influenza
Kemudian Taifo membahas soal obat Avigan, dan Tamiflu.
Avigan berdasarkan penjelasan Taifo adalah obat yang sebenarnya digunakan untuk mengobati influenza.
Namun ia kembali menjelaskan belum ada riset pasti yang membuktikan Avigan mampu benar-benar mengobati Covid-19.
"Itu kan sebenarnya dikembangkan untuk influenza, dan juga digunakan untuk virus-virus yang lain, mungkin menurut laporan sih memang ada manfaatnya," kata Taifo.
"Terutama studi di China, itu ada manfaatnya, tapi tetap juga masih tahap penelitian awal."
"Jadi belum ada studi yang benar-benar dilakukan dengan memenuhi standar seperti menggunakan plasebo dan melihat efek-efek lain lagi."
"Jadi barangkali masih menjadi perdebatan juga," imbuh Taifo.
Tamiflu Bisa Hambat Covid-19
Selanjutnya Taifo menjelakan bahwa Tamiflu memang bisa digunakan untuk menghambat perkembangan Covid-19.
Tetapi dengan syarat penggunaannya harus dipastikan secepat mungkin, ketika pasien sudah menunjukkan gejala Covid-19.
"Tamiflu sih benar, itu memang menghambat perkembangan daripada virus tadi, itu juga kalau digunakan cepat, artinya dalam waktu 48 jam setelah gejalanya keluar kita harus mulai segera minum tamiflu," terang Taifo.
"Kalau sudah terlambat itu sudah kurang efektif."
Taifo mengatakan memang sulit mendeteksi pasien, karena waktu inkubasinya yang panjang.
"Jadi barangkali banyak waktu sudah ketahuan itu sudah agak terlambat barangkali," kata dia.
Meskipun mengatakan Tamiflu bisa menghambat, Taifo kembali mengingatkan bahwa belum ada riset pasti apakah obat yang bersangkutan benar-benar dapat menyembuhkan Covid-19.
"Untuk Tamiflu sendiri saya kira masih apakah benar-benar efektif atau enggak itu masih belum jelas sampai saat ini," ungkapnya.
Alasan Pemilihan Obat
Terakhir Taifo menjelaskan mengapa obat-obat tersebut dipilih untuk mengobati Covid-19, meskipun belum ada riset pasti yang menjamin kemanjuran mereka.
Taifo mengatakan obat-obatan tersebut dipilih dengan landasan studi.
Di samping hal tersebut obat-obatan yang dipilih memang berfungsi sebagai antivirus, yang mana Covid-19 merupakan penyakit yang berupa virus.
"Jadi itu kan berdasarkan empirical study atau misalnya berdasarkan pengetahuan," kata Taifo.
Baca Juga: Pentagon Resmi Rilis 3 Video UFO, Seperti Ini Ternyata Penampakannya
"Obat itu sendiri kan didesain sebagai antivirus."
"Misalnya semacam Avigan untuk influenza dan juga digunakan untuk virus-virus yang lain," lanjutnya.
Meskipun dipilih berdasarkan studi empiris, Taifo menegaskan belum ada riset yang membuktikan obat-obatan tersebut manjur obati Covid-19.
"Memang tidak ada obat khusus untuk Covid-19 ya," ujarnya.
Baca Juga: Bertemu Penjual Minuman di Pinggir Jalan yang Baru Saja Kena PHK, Baim Wong Justru Lakukan Ini
"Tapi tentunya sampel studinya itu sangat kecil sekali untuk menyimpulkan bahwasanya obat-obat tadi itu sangat efektif," imbuh Taifo.
(Anung Aulia Malik)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul "Ahli Farmasi Kupas Kemanjuran Obat-obat Covid-19, Mulai dari Klorokuin, Avigan hingga Tamiflu".