Suar.ID -Kejadian tak manusiawi kembali terjadi perawat yang menangani pasien virus corona (Covid-19).
Para perawat ini diusir dari kost mereka karena dianggap bisa tularkan virus corona.
Hal ini terjadi di RSUD Bung Karno Solo.
Mengetahui hal ini DirekturRSUD Bung Karno Solo, Wahyu Indianto langsung memberikan komentarnya.
Ia mengatakan kalau pengusiran ke-3 perawatnya ini tidaklah masuk akal.
Dilansir Kompas.com, menurutnya para perawat ini saat menangani pasien sudah dilengkapi dengan alat perlindungan diri yang maksimal.
Selain itu mereka juga sudah mengikuti prosedur sebelum pulang dari rumah sakit.
"Keluar masuk area isolasi sudah mandi. Karena alurnya sudah jelas. Jadi, ketakutan warga itu tidak masuk akal," ungkap dia.
Baca Juga: Viral Donasi Nasi Anjing, Sang Pemberi Langsung Angkat Bicara dan Bongkar Alasannya Memakai Nama Itu
Hal senada juga diungkapkanWali Kota SoloFX Hadi Rudyatmo.
Ia menyebut kalau tindakan pengusiran ini adalah tindakan yang tak manusiawi.
Sebelumnya diberitakan ada 3 perawat di RSUD Bung Karno Solo, Jawa Tengah, diusir dari kost mereka yang berlokasi di kawasan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
Video ketiganya saat dijemput pun menjadi viral tak lama setelah diunggah di akun resmi Instagram RSUD Bung Karno.
Wahyu juga mengungkapkan kalau peristiwa tersebut terjadi pada Jumat pekan lalu.
Sebelum wabah corona, mereka ini dianggap tak bermasalah.
Wahyu menjelaskan, saat ini ketiga perawat tersebut tinggal di lantai 5 rumah sakit.
Ia juga mengakui kalau tidak mengajukan tempat di Ndalem Priyosuhartan yang telah disiapkan oleh Pemkot Solo bagi tenaga medis yang terkena dampak selama wabah corona ini.
"Tidak mengajukan. Kita sudah koordinasi dengan manajemen lebih baik di sana (lantai lima rumah sakit). Sewaktu-waktu emergency bisa ikut membantu," tutur dia
Sebelumnya perawat di Jakarta juga diusir karena dianggap tularkan virus corona
Sebelumnya hal yang sama juga terjadi di Jakarta Timur.
Para staf medis, termasuk perawat dan dokter RSUP Persahabatan sempat mendapat perlakuan diskriminatif dari lingkungan di sekitarnya di tengah wabah virus corona ini.
Mereka ini malah diusir tetangga di sebuah kost dekat Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta Timur.
Bahkan karena hal tersebut, ada yang memilih menginap sementara waktu di rumah sakit karena tak punya tempat untuk pulang.
Beruntungnya kini mereka yang mendapat perlakuan diskriminatif ini bisa bernafas lega.
Setelah 3 hari terpaksa menginap di rumah sakit, mereka kini memperoleh tempat baru.
"Memang saat itu ada yang diminta keluar dari kost-nya.
Pagi ini saya sudah dapat informasi valid bahwa mereka sudah dicarikan tempat oleh direktur rumah sakit," jelas Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah pada Rabu (25/4).
"Karena mereka 3 hari sudah menginap di rumah sakit," tambahnya.
Tak cuma itu, Harif juga berkata bahwa RSUP Persahabatan turut memfasilitasi mereka dengan tunjangan akomodasi di tempat barunya.
"Pagi ini sudah dapat informasi, selama masa wabah ini ada pula fasilitas antar-jemput untuk mereka," kata dia.
Harif pun memastikan bahwa insiden ini hanya terjadi pada sejumlah perawat dan dokter yang sebelumnya tinggal di sekitar RSUP Persahabatan.
Ia tak mendapat laporon adanya peristiwa sejenis dari rumah sakit lain yang turut menangani Covid-19.
"Hanya (perawat dan dokter) di rumah sakit satu itu saja, Rumah Sakit Persahabatan. Saya kira ini hanya penyimpangan saja, kecil," tutup Harif.