Di sana pula anak pertamanya dari sang istri Kim Jong-suk, lahir.
Anak itu diberi nama Yuri Irsenovich Kim yang kemudian berubah menjadi Kim Jong Il (pemimpin kedua Korea Utara).
Pada musim panas 1942, Uni Soviet membiarkan para gerilyawan korea bergabung ke dalam angkatan perangnya dan menggabungkan para gerilyawan korea.
Para gerilyawan korea itu dimasukkan ke Brigade Senapan Khusus Ke-88, yang mencakup satu batalion Korea dan dua batalion Tiongkok.
Partisan Tiongkok Zhou Baozhong, yang ditugaskan memimpin brigade internasional, mengenal Kim Il-sung dari perang gerilya.
Atas rekomendasinya, Kim ditunjuk sebagai komandan batalion Korea dengan pangkat kapten Tentara Merah Buruh dan Petani.
Brigade Ke-88 tidak ikut dalam peperangan melawan Jepang, dan dibubarkan setelah Tokyo menyerah.
Seluruh perang yang Kim Il-sung habiskan jauh dari garis depan di hutan Rusia yang terpencil di Khabarovsk.
Baca Juga: Astaga, Ternyata Beginilah Cara Kim Jong-un Atasi korban yang telah Meninggal karena Virus Corona!
Sampai di situ, sebenarnya Kim Il Sung merasa masa depannya cerah di Uni Soviet.
Tapi komandan-komandannya di Militer memiliki rencana lain untuk Kim Il Sung.