Suar.ID -Neneng Nurhayati menceritakan bagaimana kehidupannya saat ini pasca pandemi Virus Corona (Covid-19) melanda di Indonesia.
Neneng yang kini tengah hamil selama lima bulan tak kuasa menahan tangis kala bercerita bagaimana saat ini ia tidak bisa lagi memeriksakan kandungannya, lantaran tak punya uang, dan ditolak oleh Puskesmas karena situasi Covid-19.
Dalam tayangandari YouTube Channel Najwa Shihab, Kamis (23/4/2020), awalnya Neneng bercerita bahwa dirinya hanyalah seorang ibu rumah tangga.
Satu-satunya penghasilan ia peroleh dari suaminya yang bekerja sebagai petugas kebersihan atau cleaning service.
Wanita asal Bandung, Jawa Barat tersebut menceritakan setelah pandemi Covid-19 menyebar, suaminya sempat dirumahkan selama satu minggu pada bulan Maret.
Neneng lalu bercerita bahwa tiba-tiba perusahaan meminta agar suaminya segera mengundurkan diri.
"Setelah satu minggu dirumahkan, langsung ada kabar harus mengundurkan diri secara massal untuk kesuluruhan pegawai cleaning service," katanya.
Neneng yang kini sudah memiliki satu orang anak mengatakan bahwa suaminya sebenarnya tidak mau mengundurkan diri dari perusahaan.
"Setelah itu suami saya ke perusahaan tersebut, dan disuruh buat surat pengunduran diri, padahal kan kita enggak mau mengundurkan diri," ucapnya.
Ia bercerita perusahaan tempat suaminya bekerja tetap memaksa agar suaminya mengundurkan diri, dengan alasan kondisi perusahaan yang buruk.
"Cuman disuruh perusahaannya mengundurkan diri," jelas Neneng.
"Karena keadaan perusahaan yang lagi oleng."
Neneng bercerita perusahaan tidak memberikan pesangon kepada suaminya yang telah dipaksa mengundurkan diri tersebut.
Tidak hanya itu, Neneng mengatakan gaji suaminya di bulan lalu juga belum diberikan.
"Sama sekali tidak dapat apapun, benar-benar enggak dapat," kata Neneng.
"Malahan gaji yang kemarin belum keluar," lanjutnya.
Neneng mengatakan sebagai pegawai outsourcing, suaminya berpenghasilan sebulan mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 1,8 juta.
"Cuman yang bikin saya kecewa itu kenapa harus mengundurkan diri, sedangkan kami sama sekali enggak mau mengundurkan diri," tuturnya.
Neneng lalu lanjut menjelaskan bahwa suaminya, dan ia telah menanti-nanti pembagian THR dari perusahaan.
Alih- alih mendapat THR, suaminya justru dipaksa untuk mengundurkan diri.
"Sedangkan bulan depan kan kita nunggu-nunggu yang namanya THR, namanya orang susah kita nungguin THR itu udah 11 bulan," kata Neneng.
"Tapi kenyataannya di saat waktunya akan tiba, kita malah disuruh mengundurkan diri tanpa pesangon, tanpa apapun," tambahnya.
Suara Neneng kemudian mulai bergetar, ia tampak menahan tangis mengingat kondisinya, dan bagaimana suaminya tidak diberikan uang sepeserpun setelah dipaksa mengundurkan diri.
"Terus saya sudah enggak kebayar kontrakan juga, jadi saya numpang di rumah orangtua," kata Neneng sambil terisak.
"Orangtua saya itu cuma pedagang biasa, cuma saya enggak bisa bayar kontrakan, enggak bisa buat makan, akhirnya saya numpang dulu di rumah orangtua saya," lanjutnya.
Neneng lanjut bercerita kini dirinya tengah mengandung selama lima bulan.
Host acara Mata Najwa, Najwa Shihab langsung menanyakan kepada Neneng apakah narasumbernya tersebut telah memeriksakan kandungannya.
Neneng menjawab dirinya justru ditolak saat ingin memeriksakan kandungannya ke Puskesmas, dengan alasan kondisi pandemi Covid-19.
"Kan kalau di Puskesmas sekarang enggak boleh orang hamil untuk periksa, katanya lagi keadaan genting, orang hamil enggak boleh periksa," ucapnya.
Ingin pergi ke bidan pun Neneng mengakui dirinya tidak bisa lantaran tak lagi memiliki uang.
"Sekarang saya mau ke bidan enggak punya uang, mau ke Puskesmas pun sekarang enggak boleh, jadi saya sudah enggak periksa ke bidan," tambah Neneng.
(Tribun Wow)